Dari penilangan yang dilakukan itu, tambah Danny, turut disita beberapa barang bukti.
"Barbuk yang kita tahan kendaraannya. Setelah membayar pajak membayar BKPB baru kita berikan," tambahnya.
Selain sanksi tilang dan barang bukti yang diamankan, semua penumpang yang ada di ambulance itu pun turut dikeluarkan oleh polisi.
Beberapa barang yang bukan peruntukan ambulance pun, ikut diturunkan.
"Wanita 3 orang, anak kecil 2 orang, laki laki 2 orang, remaja laki-laki 2 orang. Beberapa barangnya seperti perlengkapan sound system, karpet, bantal, dan sebagainya. Tidak ada tabung oksigen, tandu tidak ada," bebernya.
Sempat adu mulut dengan petugas
Sopir ambulans yang belakangan diketahui bernama Muhamad Ali tidak melakukan sikap kooperatif.
Dirinya bahkan sempat adu mulut dengan petugas yang melakukan penilangan.
Namun, akhirnya setelah terus diberikan penjelasan oleh polisi, Ali mengakui kesalahannya.
"Saya cuman disuruh jadi supir aja. Ini arahnya dari Jakarta (Ciracas) mau ke Puncak Bogor," katanya saat ditanyai wartawan.
Terkait rombongan orang yang di ambulance itu, tambah Ali, merupakan anggota keluarganya.
"Masih saudara jauh semuanya," tambahnya.
Namun, ia menampik, ketika disinggung soal bayaran yang ia dapatkan.
"Gak dibayar. Mereka pun tidak bayar. Mobil ini kan punya rakyat juga," tandasnya.
Kecelakaan Maut