"Aku sedih karena mama engga selamat karena engga ada yg berani turun ke bawah. Padahal katanya mamaku udah minta tolong," katanya.
Ayu juga menyayangkan tim SAR yang tidak responsif dalam penyelematan ibu dan adiknya.
"Aku menyayangkan tim SAR yang datang terlambat," katanya.
Ayu Anjani bercerita, sebelum kejadian ia sempat menawarkan kapal lain untuk ibu dan adiknya.
"Aku sebenarnya ssmpat sounding sama adek aku yang ini. Kalau bisa pake kapal aku aja," katanya.
Penawaran tersebut diberikan Ayu karena ia mengenal semua kru dan awak kapal yang biasa ia tumpang itu.
"Kalau kapal ku aku kan udah hapal gitu seluk beluk kapal aku, krunya juga aku tau lah tipikalnya seperti apa," katanya.
Sayang, pesan itu justru tak direspon ibu dan adik Ayu Anjani.
"Tapi ternyata aku engga dikabarin," katanya.
Ayu bahkan mengetahui kabar ibu dan adiknya tewas tenggelam setelah dihubungi sanak saudara.
"Pas aku angkat udah nangis, mama katanya udah engga ada, aku pikir bercanda terus dia bilang katanya adikku ilang," ujar Ayu.
"Dari situ bilang sama, aku tanya sama dia, yang lain gimana? Trus yg bikin aku syok mama ga tenggelem karena berenang atau lg snorkeling bukan. mama tenggelem karena mama terjebak," sambung Ayu.
Ayu Anjani pun belum bisa menerima keadaan untuk ditinggal oleh sang ibu dan adik tercintanya.
"itu aku ga terima, aku engga terima banget," kata Ayu Anjani.(*)