Longsor di Megamendung Bogor

Rawan Bencana, BPBD Imbau Warga Puncak Bogor Tak Mendirikan Rumah dan Warung di Pinggir Tebing

Penulis: Wahyu Topami
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi oleh BPBD Kabupaten Bogor, di Depan Pintu Masuk Curug Cilember, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Senin (20/3/2023).

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebut jika lokasi longsor yang menewaskan 2 warga merupakan titik rawan bencana.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna mengatakan, kawasan Cilember yang berada diwilayah Puncak Bogor itu memiliki kontur tanah yang berbukit sehingga sangat rawan ketika hujan deras mulai mengguyur kawasan tersebut.

"Lokasi tersebut berada di daerah rawan bencana, banyaknya rumah dan warung di sekitar tebingan sangat berbahaya saat terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi," ujarnya, Senin (20/3/2023).

Ia mengimbau, warga yang tinggal dikawan Puncak Bogor untuk tetap waspada jika terjadi hujan deras.

Baca juga: Sosok Kakak Beradik yang Tewas Tertimbun Longsor di Cilember Diungkap Tetangga: Mereka Orang Baik

Untuk meminimalisir kejadian serupa terulang kembali BPBD Kabupaten Bogor menyarankan agar masyarakat mulai melakukan penataan ruang di lingkungan sekitar.

"Agar tanah tidak labil dan lembab maka perbaiki drainase, lakukan penanaman pohon pada tebingan-tebingan untuk menahan longsor seperti dengan menanam rumput vetiver," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang warga yakni Pipih (39) dan Bustomi (41) meninggal dunia tertimbun tanah longsor di kawasan Cilember, Kecamatan Megamendung, kabupaten Bogor pada Senin siang tadi.

Saat ini, jasad kedua korban sudah dimakamkan keluarganya di kawasan Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

 

Berita Terkini