Ia bercerita, beberapa hari sebelum hari bahagia kelahiran anak pertama, Hartono ditimpa musibah.
Orang yang paling disayang wafat.
"Beberapa hari sebelum melahirkan, orang tua suami D meninggal, orang tua laki-laki," katanya.
Oleh karena itu Hartono harus kembali ke kampung halamannya.
"Jadi harus kembali ke rumah orang tua di daerah suami, di Jawa," kata Binsar.
Pada waktu bersamaan, Dian pun harus melakukan proses persalinan.
"Saat proses di sana ternyata ibu d juga harus melahirkan, saat melahirkan langsung balik lagi suaminya," kata Binsar Aritonang.
Walau begitu, Hartono meyakini tetap fokus melihat wajah anaknya saat diazankan.
"Fokus sih fokus, yang mengazankan langsung suaminya kan, setelah itu baru dibawa ke ruang perawatan," katanya.
Dian dan Hartono pun diselimuti rasa bahagia yang teramat sangat.
Betapa tidak, anak pertama ini adalah yang sangat mereka upayakan selama setahun pertama pernikahan.
Dian dan Hartono menjalani program hamil selama setahun lebih dengan berkonsultasi ke klinik kehamilan dan dokter kandungan.
Sampai kemudian Siti Mauliah muncul membawa kabar bayi tertukar di Bogor.
Dan akhirnya, usaha Siti berbuah hasil tes DNA yang menyatakan bayi keduanya tertukar.