TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ustaz Abdul Somad menjelaskan perihal pembagian jatah alias nafkah dari suami untuk istri.

Hal tersebut diurai Ustaz Abdul Somad setelah mendapatkan pertanyaan perihal nafkah.

Dalam pertanyaan yang dilayangkan jamaah, disebutkan soal suami yang memberikan semua gajinya untuk nafkah istri.

Apakah dalam islam hal tersebut adalah kewajiban?

Terkait pertanyaan jamaah, Ustaz Abdul Somad pun mengurai cerita di zaman Nabi Muhammad SAW.

Yakni di momen saat ada seorang wanita bertanya kepada Rasulullah soal suaminya yang pelit.

"Nabi sedang duduk di bukit sofa, datang perempuan (bilang) 'sesungguhnya suamiku Abu Sufyan orangnya pelit, kaya tapi pelit. Bolehkah ku ambil duitnya untuk makan anakku?'. Kata Rasulullah 'ambil, bil maruf, secukupnya'," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Dari cerita di atas, Ustaz Abdul Somad pun mengungkap perihal nafkah apa saja yang wajib dipenuhi seorang suami kepada istrinya.

Rupanya ada lima nafkah yang harus diberikan dari suami ke istri.

"Itu jatah perempuan (nafkah untuk perempuan), makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, perhatian," kata Ustaz Abdul Somad.

Adapun perihal nominal nafkah, Ustaz Abdul Somad menyebut pemberian dari suami ke istri harus sesuai dengan keuangan dan kebutuhan keluarga.

Ustaz Abdul Somad pun meminta agar para istri tidak menjadi selebriti sebagai standar hidup.

"Jatah (nafkah) itu standar, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah, jangan standar artis, jangan standar gelandangan, yang sedang lah, itu namanya nafaqah," imbuh Ustaz Abdul Somad.

Baca juga: Suami Tinggalkan Istri 4 Tahun Tanpa Nafkah, Apakah Otomatis Jatuh Talak? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Terkait dengan suami yang memberikan gaji semuanya ke istri, Ustaz Abdul Somad sangsi akan hal itu.

Sebab diungkap Ustaz Abdul Somad, para suami pun perlu memegang uangnya sendiri.