Tak cuma luka yang kasat mata, Titin menduga Sudirman juga mengalami patah tulang.
Hal tersebut diketahui Titin lantaran Sudirman curhat bahwa dirinya susah tidur dan duduk lama.
"Saya melihatnya kemungkinan (Sudirman) patah tulang karena kita kan nanya, katanya 'sakit sekali', jadi enggak bisa duduk lama, tidur lama, kalau tidur itu ubah posisi karena sakit," kata Titin.
Selain itu, Sudirman juga bercerita soal penyiksaan yang ia alami.
"Mulai jam 4 subuh mulai dilakukan kekerasan. Sudirman dilempar batu, dipukul di Polda. Terus katanya kepalanya disiram air panas. Kan dia enggak mau ngaku peristiwanya," ungkap Titin.
"Disuruh mengakui Pegi adalah pelakunya?" tanya Toni.
"Iya. Kalau (Sudirman) kan kenal Pegi, kan teman SD, tapi untuk perbuatan itu (pembunuhan Vina) dia tidak melakukan. Akhirnya Sudirman terpaksa mengaku," imbuh Titin.
Perihal alasannya ditembak peluru karet, Sudirman menceritakan hal tak terduga.
"Kenapa sampai ditembak?" tanya Toni.
"Ya dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukan. Kan semua juga sama (terpidana lain) betul-betul dipaksa. Kalau di Polda tuh mereka datang sudah boncor (babak belur)," akui Titin.
"Sangat sadis ya," ujar Toni.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t