Ketika melihat ada yang tidak beres, Junaedi pun memberanikan diri untuk mendekat ke sumber suara di seberang jalan.
Namun ia sangat terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak di lantai dan tak berani untuk lebih dekat lagi.
"Pas saya liat udah ada ibu itu (berdarah), saya engga masuk, kejadian pasti saya engga tau. Pas anaknya pergi, saya liat (korban) di dalem warung," ungkapnya.
3. Pengakuan ketua RT
Di sisi lain, ketua RT setempat membeberkan soal barang yang dijual di warung kelontong milik ibu Aipda Nikson Pangaribuan.
Hamid, ketua RT di lingkungan setempat mengungkap terkait warung kelontong yang dimiliki keluarga Aipda Nikson Pangaribuan.
Hamid secara gamblang menjelaskan, jika Herlina berjualan sembako.
Hanya saja, kata Hamid, di warung tersebut juga menjual minuman beralkohol ataupun miras.
"Saya sih engga ditutup-tutupin emang jualan, kadang-kadang bir gitu, rokok, minuman anggur," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Senin (2/12/2024).
Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi kejadian yang merupakan tempat tinggalnya bersama orang tuanya nampak sepi.
Lokasinya berada tepat di pinggim Jalan Raya Narogong, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Tampak depan dari bangunan tersebut merupakan sebuah toko atau warung berwarna kuning dengan rolling door warna hijau.
Terlihat tak ada aktivitas apapun di lokasi tersebut namun lampu depan dari tempat tersebut menyala cukup terang.
Selain tak ada aktivitas, di sekitar area luar bangunan tersebut pun tak terlihat adanya police line atau garis polisi.
Ditemui terpisah, Hamid selaku ketua RT di wilayah tersebut mengaku tidak mengetahui secara pasti peristiwa yang terjadi pada Minggu (1/12/2024) tersebut.