Dua Desa Dilelang

Lebih Parah dari Tetangga, Semua Warga Desa Sukawangi Bogor Terancam Diusir, Soal Pajak Bikin Heran

Semua lahan Desa Sukawangi ternyata diklaim Perhutani sehingga semua warga yang tinggal di dalamnya terancam diusir.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kepala Desa Sukawangi Budiyanto seusai menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kota Bogor, Rabu (24/9/2025). Desa Sukawangi rupanya mengalami sengketa lahan lebih parah dari dua desa tetangganya yang heboh dilelang belakangan ini. 

Selain itu, kata dia, warga juga kaget karena ada empat warga di Desa Sukawangi yang jadi tersangka.

Temui Dedi Mulyadi

Budiyanto akhirnya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk membicarakan soal tanah di desanya tersebut, Rabu (24/9/2025).

Pertemuan digelar di Kota Bogor bersama dua kades lain yang heboh karena kabar akan dilelang.

Budiyanto mengungkap semua permasalahannya ke Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan harapan bisa diselesaikan.

"Pada intinya masyarakat Desa Sukawangi yang diklaim kawasan hutan, Pak Gubernur Jawa Barat akan berkoordinasi langsung dengan Bapak Menteri Kehutanan," kata Budiyanto usai pertemuan tersebut.

"Terus terkait empat orang yang ditersangkakan juga akan berkoordinasi dengan bapak menteri, akan dibantu oleh bapak gubernur Bapak Aing," ungkapnya.

Respons KDM

Usai pertemuan dengan para kades yang tanahnya bermasalah itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan segera menemui Menteri Kehutanan.

"Sukawangi kan kasusnya itu dianggap sebagai tanah hutan dan kemudian itu sudah diplang," kata Dedi kepada wartawan.

"Nanti saya akan bertemu dengan Menteri Kehutanan untuk membicarakan ini," imbuhnya.

Termasuk pula membantu soal beberapa warga di Desa Sukawangi ini yang dikabarkan telah dijadikan tersangka karena dianggap mendiami tanah milik Perhutani.

"Nanti kita lihat ya, saya mau bicara dengan menterinya, ini kan menyangkut urusan warga, dan warga diam disitu bukan penguasaan demi kepentingan ekonomi, tapi demi kelangsungan hidup, kan berbeda," ungkap KDM.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved