Fenomena Kawin Kontrak
Turunnya Aktivitas Kawin Kontrak di Puncak, Banyak Wisatawan Arab Bawa Anak Istri, Para Germo Stres
Di mata warga Puncak Bogor, fenomena ini kini sudah menurun. Namun belum sepenuhnya fenomena kawin kontrak ini hilang.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Fenomena kawin kontrak yang sempat heboh di kawasan Puncak Bogor dan Puncak Cianjur beberapa tahun lalu rupanya kini sudah tak sebanyak dulu.
Di mata warga Puncak Bogor, fenomena ini kini sudah menurun.
Namun belum sepenuhnya fenomena kawin kontrak ini hilang.
Meski wisatawan asal timur tengah yang datang ke kawasan Puncak ini terus meningkat.
"Yang namanya kawin kontrak menurun sekarang," ucap salah satu tokoh warga Puncak Bogor, TM, saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (24/10/2025).
Dia mengatakan bahwa sekarang ini di tahun 2025, banyak biong atau germo kawin kontrak yang pusing.
Mereka sudah tak mendapatkan lagi penghasilan dari prostitusi yang dibalut kawin kontrak tersebut.
"Sekarang biong-biong, gremo-gremo itu pada stres," kata TM.
Penyebabnya adalah dari aktivitas wisatawan timur tengah itu sendiri.
Kini wisatawan timur tengah yang berkunjung ke Puncak Bogor ramai yang membawa anak dan istrinya.
Sehingga mereka tak berminat sama sekali dengan kawin kontrak.
"Karena tamu-tamu Arab kebanyakan sekarang bawa istri, bawa anak," kata TM.
"Jadi anak sendiri dibawa, istri sendiri dibawa, jadi tidak ada kesempatan. Gak kayak dulu, dulu kan banyak yang (tamu Arab) bujangan," imbuhnya.
Namun menurut TM, praktik kawin kontrak ini masih ada dan dilakukan secara tersembunyi.
Dalam kawin kontrak ini, kata dia, orang-orang yang terlibat seperti perempuannya kebanyakan orang luar Bogor.
Biasanya ditarif sekitar Rp 2,5 Juta atau lebih untuk sekali kawin kontrak.
Itu belum termasuk uang tambahan yang diminta si perempuan ke si hidung belang.
Namun dia mengatakan bahwa sekarang ada modus yang agak berbeda yang ditemukan di salah satu desa di kawasan Puncak Bogor.
Kasusnya melibatkan perempuan-perempuan asal Cianjur, Sukabumi, dan Sumedang.
"Mereka diajak nikah sama laki-laki, tapi nikahnya sama orang Arab. Dinikahi sama orang Arab, ternyata bukan dijadikan istri, dijual ke Arab lagi," kata TM.
| Fenomena Kawin Kontrak di Puncak Bogor Menurun, Wisatawan Banyak yang Bawa Istri dan Anak |
|
|---|
| Tarif Kawin Kontrak di Kawasan Puncak, Rupanya Begini Cara PSK Biar Dapat Duit Banyak |
|
|---|
| Awas! Modus Kawin Kontrak, Gadis Pencari Kerja Jadi Incaran, Korban Dijebak Ujug-ujug Nikah |
|
|---|
| Fenomena Kawin Kontrak Kini Libatkan Orang Tiongkok, Korbannya Dikabarkan Disekap di Bogor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.