Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Evaluasi AKIP 2025, Pemkab Bogor Klaim Telah Menurunkan Tingkat Kemiskinan hingga Stunting

Sekda Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan sejumlah indikator makro pembangunan Kabupaten Bogor yang menunjukkan tren positif. 

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Dok Pemkab Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor melaporkan telah berhasil menekan angka kemiskinan hingga stunting di tahun 2025. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemerintah Kabupaten Bogor melaporkan telah berhasil menekan angka kemiskinan hingga stunting di tahun 2025.

Hal ini disampaikan dalam paparan capaian dan strategi dalam evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) 2025 bersama Kemenpan RB pada Kamis (30/10/2025).

Paparan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mewakili Bupati Bogor.

Dalam paparannya, Sekda Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan sejumlah indikator makro pembangunan Kabupaten Bogor yang menunjukkan tren positif. 

Antara lain, penurunan tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan tren kenaikan dari tahun ke tahun, rasio gini yang semakin membaik yang menunjukkan penurunan kesenjangan pendapatan, serta tingkat pengangguran terbuka yang terus menurun seiring dengan peningkatan akses lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Ajat juga menyoroti keberhasilan Kabupaten Bogor dalam penurunan angka stunting, dari 27 persen pada tahun 2023 menjadi 18 persen pada 2025.

“Ini hasil kerja lintas sektor, dengan pola intervensi langsung di lapangan. Kami dorong setiap perangkat daerah memiliki anak asuh stunting agar hasilnya dapat terukur,” kata Ajat dalam keterangannya.

Sebagai bentuk pengakuan atas kinerja tersebut, Kabupaten Bogor juga berhasil meraih penghargaan Juara Mandaya Award Tahun 2025, sebuah apresiasi nasional atas komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan publik, inovasi tata kelola.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus mengembangkan berbagai strategi pengentasan kemiskinan multisektor, meliputi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan keterampilan dan pendapatan, serta penguatan ekosistem sosial-ekonomi. 

Diantaranya ada program unggulan seperti Bantuan Keuangan Satu Miliar Satu Desa, bedah rumah terencana, bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga miskin.

Selain itu, Sekda juga menegaskan pentingnya penguatan sistem berbasis data dan digitalisasi pemerintahan. 

Melalui Command Center dan aplikasi “Besti”, Pemkab Bogor mengelola data terintegrasi lintas perangkat daerah untuk memastikan setiap kebijakan berbasis pada data yang valid dan akurat.

“Pemkab Bogor berkomitmen menggunakan data berkualitas dalam setiap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja,” tegas Ajat.

Dalam konteks pembangunan wilayah, Pemkab Bogor menerapkan strategi pengembangan berbasis wilayah pengendalian dan pertumbuhan.

Wilayah tengah diarahkan sebagai kawasan pengendalian dan konservasi, wilayah barat sebagai area pertumbuhan baru, serta wilayah timur sebagai pusat percepatan ekonomi. 

Strategi ini diharapkan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.

“Akuntabilitas bukan hanya soal laporan, tapi tentang tanggung jawab moral dan profesional kita dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

Kemudian, Perwakilan KemenPANRB, Seli Kurniawan, bersama tim evaluator menyampaikan bahwa kegiatan evaluasi AKIP merupakan agenda rutin tahunan untuk memotret kualitas manajemen kinerja pemerintah daerah, mulai dari perencanaan, pengukuran, hingga pelaporan kinerja.

“Evaluasi ini kami lakukan untuk melihat sejauh mana kualitas manajemen kinerja di Kabupaten Bogor. Saat ini Kabupaten Bogor telah meraih predikat Baik, dan kami berharap tahun 2025 dapat meningkat menjadi Sangat Baik (BB),” ujar Seli Kurniawan.

Ia menjelaskan, proses evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup beberapa aspek penting, antara lain dokumen perencanaan kinerja, rencana aksi dan pohon kinerja, pengukuran kinerja, monitoring dan evaluasi (monev) triwulanan untuk menilai efektivitas pelaksanaan serta pemanfaatan aplikasi pelaporan kinerja oleh perangkat daerah, serta reward dan punishment dalam pelaporan kinerja (LKjIP/LAKIP).

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses manajemen kinerja di Kabupaten Bogor berjalan efektif dan terukur. Nantinya hasil evaluasi ini juga akan menjadi dasar dalam menentukan apakah Kabupaten Bogor layak mendapatkan predikat Sangat Baik,” tambahnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved