Disperumkim Kota Bogor Klaim Terus Lakukan Pemangkasan Pohon yang Kondisinya Sudah Menghawatirkan
Pemangkasan ini dilakukan agar meminimalisir kejadian pohon tumbang. Kejadian pohon tumbang di Kota Bogor sendiri sudah sering terjadi.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Tsaniyah Faidah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor terus melakukan pemangkasan sejumlah pohon yang kondisinya sudah menghawatirkan.
Kepala Bidang Keanekaragaman Hayati pada Disperumkim, Devi Librianti mengatakan, sampai Oktober 2025, pohon yang dipangkas sebanyak 2.246 pohon.
Pemangkasan ini dilakukan agar meminimalisir kejadian pohon tumbang.
Kejadian pohon tumbang di Kota Bogor sendiri sudah sering terjadi.
Teranyar pada kemarin, Senin (3/11/2025) di Jalan Pajajaran, pohon jenis Angsana tumbang dan langsung menimpa angkot hingga ringsek.
“Sepanjang tahun 2024 Disperumkim telah melakukan total 379 penebangan pohon dan 2499 pemangkasan pohon tersebar di wilayah Kota Bogor. Sepanjang tahun 2025 sampai Oktober, jumlah pohon yang ditangani sebanyak 245 pohon ditebang dan dipangkas sebanyak 2246 pohon,” kata Devi kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (4/11/2025).
Selain itu juga, sambung Devie, Disperumkim sudah melakukan pengecekan berkala.
Pengecekan berkala ini untuk melihat kondisi pohon baik melalui pengamatan fisik maupun dengan bantuan ahli dan penggunaan alat pengecek tingkat kekeroposan pohon.
“Tahun 2025 telah ada pengadaan alat deteksi kekeroposan batang pohon sehingga untuk pengecekan kondisi pohon dapat langsung dikerjakan tanpa menunggu penelitian oleh konsultan atau badan yang memiliki alat tersebut,” ujarnya.
Disperumkim mengimbau kepada warga agar tidak berteduh di bawah pohon apalagi saat ini cuaca ekstrem kerap terjadi di Kota Bogor.
“Jangan berlindung di bawah pohon apalagi pohon-pohon yang berukuran besar karena beresiko terkena pohon tumbang atau terkena sambaran petir yang menjalar lewat pohon,” tandasnya.
| Cantik dan Estetik! Batikayudewi Hadirkan Batik Kayu Pertama di Bogor, Dikenal Sampai ke Luar Negeri |
|
|---|
| Kesaksian Siswa SMKN 1 Gunungputra Saat Atap Kelas Mendadak Ambruk, Diawali Suara Retakan |
|
|---|
| Cerita Jakaria Asal Menteng Bogor Sang Pembuat Miniatur Kereta Api, Digemari Anak-Anak Sampai Dewasa |
|
|---|
| Senyum Sumringah Tetangga Prabowo di Bogor, Dapat Bantuan Setelah 12 Tahun Tinggal di Rumah Panggung |
|
|---|
| Tinjau Kelas Ambruk di SMKN 1 Gunungputri, Bupati Bogor Evaluasi Sekolah Lain yang Atapnya Mirip |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.