Gelagat AKBP Basuki Setelah Dosen Semarang Tewas di Hotel, Mendadak Hilang Saat Korban Diautopsi

Perwira polisi berpangkat AKBP mendadak hilang saat dosen Universitas 17 Agustus 1945, Semarang Dwinanda Linchia Levi ditemukan tewas.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
DOSEN UNTAG TEWAS - Gelagat AKBP Basuki Setelah Dosen Tewas dalam Kamar, Mendadak Hilang Saat Korban Diautopsi 

Ia pun merasa ada yang janggal dengam kematian korban.

Sebab menurut dia, kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan.

Dalam foto yang diterima keluarga, kata Tiwi, korban ditemukan telentang begitu saja di lantai keramik dingin tanpa alas apa pun.

Mereka juga merasa wajah korban terlihat sangat berbeda dibanding kondisinya saat masih hidup.

Baca juga: Kasus Dosen Tewas dalam Kamar, Kartu Keluarga Jadi Petunjuk Bongkar Hubungan dengan AKBP Basuki

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban," katanya dikutip dari Tribun Jateng, Rabu (19/11/2025).

Hal itu membuat keluarga merasa adanya kejanggalan.

"Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," ungkap Tiwi lagi.

Korban satu kartu keluarga dengan AKBP Basuki

Kejanggalan lain yang ditemukan oleh keluarga, kata dia, yakni korban ternyata terdaftar dalam satu keluarga dengan AKBP Basuki.

AKBP Basuki merupakan orang pertama yang menemukan jenazah korban di kamar hotel.

"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP Basuki), katanya sebagai saudara.

Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kog sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," kata Tiwi.

Namun Tiwi mengaku belum pernah mendengar nama polisi tersebut sebelumnya, karena korban tidak pernah bercerita soal itu.

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya.

Baca juga: Kebersamaan AKBP Basuki dengan Dosen Semarang yang Tewas di Hotel, Beda 18 Tahun, Kini Saksi Kunci

Meski mengaku saudara di KK, namun AKBP Basuki tak muncul saat autopsi.

Padahal sebelumnya ia yang menghubungi polisi dan pihak receptionist.

Namun ia mendadak hilang saat jenazah korban diautopsi.

"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved