Cappuccino Dulu Hanya Ada Setelah Makan Siang, Saat Ini Bisnisnya Menggiurkan

Hingga kini, cappuccino pun bisa disesap kapan saja, tidak mesti diminum setelah makan siang.

Editor: Vovo Susatio
po-zdravidnes
Ilustrasi minum kopi 

Di Indonesia, lanjut Tony, cappuccino mulai mewabah sejak gerai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks hadir.

Gerai kopi ini berhasil mengubah istilah kopi menjadi sebuah budaya baru yang kian populer dengan istilah ngopi.

Apalagi sejak lima tahun terakhir, tren ngopi kian meluas.

Beragam jenis racikan kopi seperti cappuccino, espresso, dan latte mulai dikenal oleh konsumen Indonesia di gerai-gerai coffee shop.

Namun, dari sekian banyak jenis kopi yang ditawarkan coffee shop waralaba asing maupun lokal, cappuccino tetap menjadi salah satu yang terfavorit

Aktor dan model Marcel Chandrawinata merupakan salah satu penikmat cappuccino tulen.

Ia mengenal cappuccino dari sang ibu.

"Kami sama-sama nggak suka pahit," kata Marcel.

Saking gemarnya, Marcel tak pilih-pilih merek cappuccino untuk menikmatinya.

Ia pun bisa menyesap cappuccino kemasan atau sachet.

Mengingat sibuknya jadwal kegiatan, menyeruput cappuccino sachet dinilai lebih praktis.

Pada 2013, Marcel memutuskan untuk berbisnis kedai kopi di kawasan bisnis SCBD, Senayan, Jakarta Selatan.

Selain Marcel, tentu masih banyak pecinta kopi lain yang akhirnya mencoba peruntungan bisnis dari segelas kopi.

Anda tertarik mengikuti? (Sinar Putri S.Utami)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved