Sosok Rani yang Meninggal Karena Tifus Usai Sidang, Anak Buruh Bangunan dan Suka Mengajar Ngaji
Rani Muharami, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry ini meninggal setelah beberapa hari menjalani sidang.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
6. Toga Jadi Kado Terakhir Sang Ayah
Beberapa hari setelah selesai sidang skripsi, Rina Muharami dipanggil yang maha kuasa.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar Raniry ini meninggal dunia karena sakit.
Sehingga saat hari seharusnya ia diwisuda, sang ayah Bukhari (59) datang naik ke podium seperti mahasiswa lainnya, untuk mengambil ijazah anaknya.
Karena menurut Bukhari, ijazah itu merupakan salah satu yang terbaik yang ditinggalkan oleh anaknya.
Sehari setelah wisuda, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Warul Walidin MA bersama petinggi kampus datang ke rumah almarhumah di Gampong Cot Rumpun, Blangbintang, Aceh Besar, Kamis (28/2/2019) sore.
Kedatangan selain itu takziah, juga untuk menyerahkan toga beserta selempang kepada pihak keluarga almarhumah Rina sebagai kenang-kenangan.
Karena Rina tak sempat mengenakan toga tersebut, sebagai hasil dari perjuangannya meraih gelar sarjana 'SPdi' di kampus.
Namun toga yang seharusnya ia kenakan saat wisuda, akhirnya juga dapat disentuh oleh orang tuanya.
Pihak UIN Ar Raniry berinisiatif menyerahkan toga beserta selempang kepada pihak keluarga almarhumah Rina sebagai kenang-kenangan, sekaligus sebagai kado terakhir untuk sang ayah.
• Jaksa Ungkap Percakapan Ratna Sarumpaet dengan Rocky Gerung : Pasti Kau Bahagia Sekali di Sana
• Debat soal Lahan HGU, Aria Bima dan Natalius Pigai Marah-marah Sampai Saling Tunjuk
7. Dapat Hadiah Umrah Dari Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat menjanjikan hadiah umrah untuk Bukhari.
Ayah almarhumah Rina Muharami itu dinilai sosok ayah yang tegar dan penuh pengorbanan dalam membiayai pendidikan anaknya.
Sebagai sebuah kehormatan atas pengorbanannya itu, Bukhari tetap berusaha hadir menerima ijazah anaknya yang telah tiada beberapa hari menjelang wisudah dilaksanakan.
"Hari ini muncul di berita ada seorang ayah hadir di wisuda, namanya bapak Bukhari. Beliau berasal dari Aceh. Begitu datang ke ke wisuda untuk bisa menghadiri putrinya yang diwisuda, tapi ternyata hanya melihat putra-putri anak orang lain karena anaknya beliau sendiri saat sudah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pelajar beberapa hari kemudian meninggal dunia dan ayahnya tetap datang menampilkan segala kehormatan yang telah membiayainya anaknya, datang membawa ijazahnya. Tolong sampaikan kami berikan berita gembira, insya Allah kepada orang tua mulia ini ibadah umrah untuk ayahnya yang hebat yang telah menginspirasi pelajar-pelajar khususnya di Indonesia," ujar Ustaz Adi Hidayat Lc dalam tausyiah di Masjid Al-Ihsan PTM-VJS, Bekasi Selatan, Jawa Barat, Kamis (28/2) malam bertajuk "Bekal Menuju Ramadhan" dan disiarkan secara langsung di akun YouTube Akhyar TV.
Menurut Adi Hidayat sosok Bukhari adalah seorang ayah yang hebat, tegar mengikhlaskan takdir anaknya yang pergi sebelum hari bahagia itu datang.
"Dia tidak berpikir apakah anaknya kemudian muncul menjadi apa pun. Tapi dia ikhlaskan seperti apa yang Allah swt ridhai. Belum tentu apa yang Anda kerjakan, Anda bisa mendapat hasil seperti apa yang Anda harapkan. Tapi apa yang Anda kerjakan hari ini, niatkan karena Allah, maka segala sesuatu akan engkau tulis sesuai dengan apa yang kita inginkan," ujar Adi Hidayat.