Mutilasi di Malang
Polisi Buru Pelaku Mutilasi di Malang ke Seantero Malang, Ketemu Karena Iseng Sapa Nama Sugeng
Akibat tato, polisi pun lantas menegaskan bahwa terduga pelaku mutilasi korban wanita di Pasar Besar kota Malang ini hanya satu, yakni Sugeng
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Video berlanjut saat jurnalis menanyakan cara Sugeng menghabisi nyawa korban.
Sugeng mengaku jika dirinya tidak membunuh korban, namun korban sendiri yang sebelumnya telah meninggal terlebih dahulu.
Fakta lain terungkap jika Sugeng (49) dan korban tidak melakukan hubungan badan.
Sugeng mengakui jika dirinya sempat berencana untuk melakukan hubungan badan dengan korban, namun diurungkan karena keluar darah dan air dari area kemaluan korban.
“Awal e iso mati yo opo? Ditekek opo? Yo opo sampean iku? (Awalnya kok bisa meninggal itu kenapa? Dicekik? Atau kamu apakan?),” tanya jurnalis SURYAMALANG.COM.
“Mboten kulo tekek (Enggak saya cekik),” terang Sugeng.
“Lha diapakno? Sampean tumpaki a? Tok keloni a? (Lha terus kamu apakan? Kamu gauli kah? Kamu ajak tidur?),” tanya jurnalis kepada Sugeng.
“Nggeh diurut kaleh kulo (Saya pijat),” Sugeng mengaku jika dirinya memijat korban.
Ketika ditanya lagi apakah dirinya sempat berhubungan badan dengan korban, Sugeng membantah.
Dia menjelaskan jika ada darah yang terus keluar dari area kemaluan korban.
“Dereng. Sek katene (Belum. Masih mau),” bantah Sugeng.
“Terus kok wonten getih e (lalu kok ada darahnya),” lanjut Sugeng.
Lalu, jurnalis pun menanyakan alasan Sugeng memutilasi korban hingga beberapa bagian.
Dirinya pun mengaku jika sang korban selalu mengeluh kesakitan dari area kemaluannya dan meminta Sugeng untuk membunuhnya.
“Lha nyapo sampean tugeli? (Kenapa kamu mutilasi?),” tanya sang jurnalis.
“Marai larene iku sambat mawon, sampean pateni ngoten. (Soalnya sakitnya itu dia mengeluh terus. Kamu bunuh saja, begitu),” Sugeng menjelaskan jika korban yang meminta dirinya untuk membunuh.
“Terus sampean tugeli nggae opo? (Lalu kamu potongi pakai apa?),”
“Mboten gadah ladeng sak wonten e, ngagem gunting (Tidak punya pisau seadanya. Pakai gunting),” ungkap Sugeng.
• BREAKING NEWS! Keberadaan DP Terduga Pemutilasi Vera Oktaria Terlacak, Diinterogasi Warga, Kabur !
Sugeng juga menyatakan jika dirinya melakukan aksi mutilasinya usai korban telah meninggal dunia.
“Tok tugeli nangis pora arek e? (Ketika kamu mutilasi, anaknya menangis apa tidak).”
“Mboten, wong niku pun sedo. Pun mati. (Enggak, orang itu sudah meninggal. Sudah mati),” jelas Sugeng.
Dan Sugeng juga mengakui jika dirinyalah yang memutilasi korban atas dasar permintaan sang korban.
“Terus tok tugeli pisan? (Lalu kamu mutilasi juga).”
“Enggeh (Iya),” Sugeng mengakui jika dirinya yang memutilasi korban
“Ben nyapo? (Kenapa).”
“Nggeh jalukane larene (Permintaan orangnya),” pungkas Sugeng
Menurut kesaksian Sugeng, pada pukul 17:00 WIB korban kemudian meninggal dunia di Pasar Besar.
Dan Sugeng membenarkan, bahwa dirinya telah melakukan mutilasi terhadap tubuh korban pada Senin (13/5/2019).
Setelah melakukan mutilasi, Sugeng akhirnya meninggalkan tubuh korban yang telah terpotong-potong di parkiran lantai II Pasar Besar.
• ACT dan Ngariung Yuk Galang Donasi di Puri Begawan Bogor, Kumpulkan Rp 99 juta
Surat Wasiat berisikan nama-nama selain Sugeng
Selain tato yang ada di kaki korban, polisi juga mendapatkan petunjuk lain yakni tulisan yang ada di dekat lokasi penemuan potongan tubuh tersebut.
Polisi menemukan tiga tulisan di lokasi penemuan mayat korban mutilasi di gedung eks Matahari Department Store Pasar Besar, Kota Malang.
Dari tiga tulisan yang ditemukan, satu tulisan ditulis di kertas dan dua lainnya ditulis di dinding gedung menggunakan pulpen.
"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, ketika ditemui di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).

Meski tidak begitu jelas, namun ada beberapa potongan kalimat yang masih bisa terbaca :
"Orang ruwet-ruwet belakangnya nanti akan dapat kutukan dari Allah SWT. Kematian yang tak bisa dihindari nya dari siksaan, penyakit yang merenggut nyawa. Tak akan selamat dari kematian".
Lalu ada lagi tulisan yang berbunyi :
"Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan".
Dua tulisan lain, juga berbunyi hal yang sama bahwa orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya.

• Target Pribadi Tanjung Sugiarto, Siap Bawa PS Tira Persikabo Jadi Tim Tebaik di Tanah Air
Kronologi penemuan mayat yang termutilasi dan sketsa korban
Mayat wanita yang dimutilasi dan ditemukan di Pasar Besar Kota Malang masih belum diketahui identitasnya.
Potongan mayat tersebut ditemukan di eks Gedung Matahari Department Store Pasar Besar sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa (14/5/2019).
Diketahui, Eks gedung Matahari Department Store telah lama tidak ditempati sejak Pasar Besar terbakar dua tahun lalu.
Tubuh korban mutilasi itu dipotong menjadi enam bagian dan ditemukan secara terpisah.
Ditemukan pula kantong plastik berisi daging yang diduga milik korban.
Dikutip dari Surya.co.id, potongan mayat korban mutilasi ini pertama kali ditemukan oleh Samsul Arifin, seorang pedagang bunga.
Ia mengaku mencium bau yang tidak sedap saat membuka kios dagangannya pada pagi hari.
Dia mengatakan, sebenarnya, bau tak sedap itu ia rasa selama tiga hari.
Karena penasaran aroma busuk tak kunjung hilang, dia dan kakaknya berinisiatif mencari sumber bau dan berniat menyingkirkannya.

Aroma busuk yang ia kira berasal dari bangkai hewan itu rupanya berasal dari potongan mayat manusia yang sudah membusuk.
Ia pun bergegas untuk memanggil rekan pedagangnya yang lain lalu melapor ke pihak pengurus pasar.
"Baunya bikin kepala pusing, hingga akhirnya kakak saya Abdul Adhim bersama Hilman memutuskan untuk naik ke atas sambil membawa pengki," ujarnya.
Bersama sang kakak, Abdul Adhim (51), Arifin menemukan potongan kaki manusia.
• Diskusi Selama 1 Jam, Ini yang Disepakati 8 Kepala Daerah Bersama Yenny Wahid & AHY di Istana Bogor
Dikira Manekin dan Potongan tubuh Lainnya Ditemukan di Lokasi Terpisah
Ia awalnya mengira hanyalah sebuah manekin, setelah dilihat dengan seksama memang benar kaki dari manusia.
"Setelah menemukan potongan tubuh itu kakak saya langsung bilang ke saya ada korban mutilasi. Langsung seisi pasar ini gempar," ujarnya.
Tak lama berselang, petugas kepolisian, Tim Inafis Polres Malang kota, RJT, PMI dan relawan langsung datang ke lokasi kejadian.
Setelah suasana disterilisasi, petugas kemudian melakukan olah TKP dan juga mengevakuasi potongan tubuh korban mutilasi tersebut.
Pada saat melakukan olah TKP, Tim Inafis juga menemukan potongan tangan korban yang posisinya tak jauh dari penemuan kaki korban.
Kemudian, Tim Inafis juga menemukan potongan kepala korban, dan yang terakhir tubuh korban ditemukan di kamar mandi.
"Jadi, tubuh korban ini ditemukan di lokasi yang sama namun tempatnya berbeda-beda," ucap Agus Demit, tim relawan pada saat membantu evakuasi.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, mengatakan polisi merilis sketsa wajah korban setelah mendapat keterangan dari pelaku, Sugeng.
Setelah dikonfirmasi, sketsa tersebut cocok dengan wajah asli korban.
"Mohon informasi ini disebar oleh kawan-kawan supaya identitas korban segera terungkap," kata Asfuri, Rabu (15/5/2019)