Mati Listrik Jabodetabek
Imbas Pemadaman Listrik, Kualitas Udara Jakarta Membaik, Iwan Fals hingga Gus Nadir : Ada Hikmahnya
Tak hanya Iwan Fals, Dosen serta Penulis Gus Nadir juga menyoroti dampak positif dari mati Listrik tersebut.
Penulis: khairunnisa | Editor: Yudhi Maulana Aditama
"Di Australia Listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera," tulis Dahnil di twitter.
Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan manajemen PLN harus bertanggungjawab.
"Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya. Ada yg salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN. Pak @jokowi dan Menteri BUMN tlg beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran utk pelayanan yg lebih baik," tulis Andre Rosiade di akun twitter-nya.
Jokowi Marah dan Langsung Pergi Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN
Presiden Joko Widodo telah mendapat penjelasan dari direksi PT PLN Persero mengenai pemadaman Listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Ia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.
• Pemadaman Listrik, Jokowi Semprot Petinggi PLN : Tau-Tau Drop, Itu Merugikan Kita Semua
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya Listrik di sebagian besar pulau Jawa.
Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan Listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang.
"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.
"Pertanyaan saya Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan Listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.
Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan.