Mamat Alkatiri: Saya Tahu Pak Jokowi Mau Papua Maju, Tapi Orang di Sekelilingnya Terlalu Mengekang
Menurut Tokoh Pemuda Papua, ia tahu Jokowi ingin Papua Maju, tapi orang sekelilingnya seperti mengekang Jokowi berbuat sesuatu untuk Papua.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Lebih lanjut, Mamat Alkatiri juga mengatakan kalau seharusnya sejak dulu sudah waktunya Pemerintah Pusat turun ke Papua sebagai representasi Papua di Indonesia.
"Memang kita kayaknya sudah terlalu banyak pejabat atau presiden dari Pulau Jawa ya, mungkin cuma Pak Habibie dari luar jawa, nah itu makanya kita selalu melihat sesuatu di daerah lain dari kacamata Jawa ya karena memang di atasnya sudah menggunakan cara pikir jawa yang terlalu menghargai simbol-simbol," katanya.
"Kasus Surabaya itu kan lebih menghargai simbol-simbol di banding manusia, simbolnya dibela, manusianya diusir gitu, itu kan hal-hal yang aneh," ujarnya lagi.
Ia pun berharap jika suatu saat akan ada pemimpin di Indonesia yang berasal dari daerah lain selain Jawa, bisa jadi berasal dari Papua.
"Nah makanya ke depan kita harus berpikir bagaimana setiap daerah itu punya pemimpin masing-masing, maksudnya ada pencalonan atau ada tokoh yang digodok dari partai yang latar belakangnya dari daerah, bukan dari pulau Jawa lagi," kata dia.
Sebab jika pimpinannya selalu dari Pulau Jawa, maka cara berpikirinya pun selalu secara Jawa.
"Kita harus melihat semuanya dengan Jawa kalau memang semuanya berjalan dari atas sampai di bawah orang-orang yang duduk itu orang-orang dari Pulau Jawa," tutupnya.
• Najwa Shihab Sebut Ada Kesan Menutupi Informasi Rusuh di Papua, Wiranto : Jangan Asal Nuduh
• Ribuan Pasukan di Papua Disebut Bentuk Intimidasi, Wiranto Minta Najwa Shihab Perbaiki Pola Pikir
Wiranto Minta Najwa Shihab Tak Menuduh
Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta presenter Najwa Shihab tak asal menuduh terkait Rusuh di Papua.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan itu dilontarkan Wiranto saat dicecar pertanyaan soal informasi mengenai rusuh di Papua, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (4/9/2019).
Awalnya, Najwa Shihab menanyakan soal kondisi terkini di Papua yang disebut berangsur kondusif.
"Data yang kami himpun total ada 6.000 pasukan gabungan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat," ucap Najwa Shihab.
"Apakah memang perlu pasukan sebanyak itu Pak Wiranto?," tanya Najwa Shihab.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wiranto menjelaskan bahwa pasukan sebanyak itu memang dibutuhkan.
"Bukan untuk menekan, bukan untuk memerangi rakyat, bukan," jawab Wiranto.