Pengakuan Pak Eko Bekas Punggawa Keraton Agung Sejagat, Akui Was-was: Yang Dijanjikan Ditunda 3 Kali

Pak Eko mengaku sudah mengeluarkan uang jutaan rupiah selama menjadi anggota dair Keraton Agung Sejagat.

YouTube tv One
Mantan punggawa atau anggota dari Keraton Agung Sejagat, Eko Pratolo pun memberikan kesaksiannya selama menjadi bagian dari 'kerajaan' itu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - 'Kerajaan' Keraton Agung Sejagat belakangan ini tengah hangat diperbincangkan publik.

Totok Santosa  (42) dan Fanni Aminadia (41) mendeklarasikan diri sebagai Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat.

Kini, Totok Santosa dan Fanni Aminadia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jateng.

Keduanya juga dijerat dua pasal yaitu pasal 378 KUHP tentang penipuan serta pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Seorang mantan punggawa atau anggota dari Keraton Agung Sejagat, Eko Pratolo pun memberikan kesaksiannya selama menjadi bagian dari 'kerajaan' itu.

Selama menjadi bagian dari Keraton Agung Sejagat, Pak Eko mengaku telah mengeluarkan uang sebesar Rp 8 juta.

Uang tersebut ia keluarkan secara bertahap.

Hal itu diungkapkan Pak Eko saat diwawancara dalam program Kabar Petang tv One.

Kesaksian Warga Dieng Saksikan Pengukuhan Raja Keraton Agung Sejagat, Digelar Saat Suhu Ekstrem

Pengakuan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Ini Tugas Fanni Aminadia

"Sampai tanggal 10 Januari 2020 nominalnya sejumlah Rp 8.500.000," ucapnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube tvOne, Kamis (16/1/2020).

"Memang itu saya keluarkan secara bertahap kaitan dengan kepangkatan dan seragam," tambahnya.

Saat menjadi punggawa Keraton Agung Sejagat, Pak Eko mengaku diiming-imingi uang dalam jumlah besar.

"Dijanjikan yang disampaikan kalau sudah mengikuti sidang akan mendapat upah atau honor yang sangat besar yang kurs nominalnya sesuai kurs uang luar ngeri, "kata Pak Eko.

Raja Keraton Agung Sejagat pernah tinggal di pinggir rel dan terlilit utang.
Raja Keraton Agung Sejagat pernah tinggal di pinggir rel dan terlilit utang. (Kolase/Ist)

Namun Pak Eko sendiri sempat merasa ragu atas apa yang disampaikan raja maupun ratu Keraton Agung Sejagat itu.

Pasalnya, apa yang telah dijanjikan kepadanya itu tidak ada kepastian.

"Pribadi saya sebenarnya setelah masuk merasa ragu dan bimbang dengan adanya apa yang dijanjian atau diiming-imingkan itu tidak ada atau belum ada kepastian," terang Pak Eko.

Pak Eko melanjutkan bahwa apa yang telah dijanjikan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat kerap ditunda-tunda.

Keraton Agung Sejagat Juga Ada di Klaten dan Sumatera, Begini Kehidupan Sang Raja di Pinggir Rel

Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Capai Ratusan, Ternyata Diiming-imingi Jabatan dengan Gaji Dolar

Alasannya karena sarana prasaran yang belum lengkap.

"Yang dijanjikan ditunda-tunda sampai tiga kali, alasannya sarana prasarana belum lengkap," ungkap Pak Eko.

Pak Eko pun merasa semakin ragu dan was-was setelah adanya pertemuan pada 10 Januari 2020 kemarin.

"Tangal 10 Janurari 2020 kemarin sudah terlakasana deklarasi namun dalam deklarasi tersebut kami meragukan dan lebih was-was dan khawatir serta curiga," ucapnya.

FOLLOW:

Pak Eko menambahkan bahwa dirinya belum mengetahui tugasnya sebagai punggawa di Keraton Agung Sejagat.

"Dalam keanggotaan sebagai punggawa dengan kepangkatan bintang tiga," terang Pak Eko.

"Kaitan tugas dan fungsinya saya juga belum mendapatkan tugas-tugas saya sebagai punggawa, betugas sebagai apa dari kanjeng sinuhun, belum ada tugas yang ditentukan," sambungnya.

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat bukan suami istri, ini tugas Fanni

Seperti diwartakan TribunJateng, raja Kerajaan Keraton Agung Sejagat Totok Santosa (42) atau dikenal Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat bersama Fanni Aminadia (41) sempat terlihat cekcok dalam ekspose di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).

Namun belum diketahui awal permasalahan hingga keduanya cekcok.

Selain cekcok, dua orang yang mengaku sebagai raja dan permaisuri ini hanya terlihat menunduk di hadapan para wartawan.

Tribunjateng.com pun berkesempatan sedikit mewawancari kedua pelaku yang mengeklaim sebagai keturunan tahta dari Kerajaan Majapahit.

Totok Santoso mengaku, awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) karena mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit.

Dalam ilham atau wangsit itu, kata Totok, kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo.

Dia mengklaim diperintahkan untuk melanjutkan kejayaan kerajaan majapahit dalam wangsit tersebut

Sebenarnya, Totok dan Fanni bukanlah pasangan suami istri.

Mereka pun bukan warga Purworejo.

Ternyata Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Bukan Suami Istri, Polisi: Hanya Teman Wanita

Raja Keraton Agung Sejagat Sempat Ingin Jadi Youtuber, Sudah Shooting di Kontrakan

Mereka berdua ber-KTP Jakarta, namun tinggal di sebuah kos-kosan di Yogyakarta.

Dalam kerajaan ini, Fanni dipercayai Totok untuk mengemban amanah sebagai Permaisuri.

Totok pun memberi tugas kepada Fanni untuk merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera.

"Yang merancangnya Fanni. Ini kami dirikan sejak tahun lalu," terang Totok kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).

Mereka berdua diketahui hanya fokus bekerja mendirikan Kerajaan KAS, tanpa sampingan apapun.

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat sebelum ditangkap polisi
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat sebelum ditangkap polisi (Kolase Kompas.com)

Untuk merancang segalanya, mereka menggunakan uang hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota yang teriming-iming.

Dia mengungkapkan, kerajaan KAS didirikan sekitar pertengahan 2018 lalu.

Secara rinci, dia tidak menyebutkan bulan dan tanggal awal mulanya didirikan.

Namun, dia pun langsung merekrut warga-warga setempat yang berminat menjadi Pejabat dalam kerajaannya.

"8 Desember 2018 lalu. Kemudian 10 Januari 2019 kirab. Puncaknya, 12 Januari 2019," terangnya.

Hingga kini, Polda Jateng masih menyidik lebih lanjut kedua tersangka, mulai dari rekam jejak hingga total uang yang didapat.

Kepada penyidik, Totok sendiri mengaku tengah mencari 13 menteri dari ratusan anggotanya.

Ternyata Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Bukan Suami Istri, Polisi: Hanya Teman Wanita

Begini Modus Raja Keraton Agung Sejagat Rekrut Anggota, Ingin Jabatan Tinggi Bayar Puluhan Juta

Hal itu didapat Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana saat ikut memantau jalannya penyidikan kepada dua tersangka di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).

"Nanti itu, dia ingin menunjuk Resi (menteri) bagian politik, Pak Ekonomi, militer, sosial, dan budaya. Bawahan Resi, ada Bhre (Gubernur). Lalu bawahnya lagi Bekel (Lurah)," jelas Kombes Pol Iskandar.

Dia juga mengetahui bahwa Totok sempat hendak membangun kerajaan serupa di Yogyakarta pada tahun 2016 silam.

Kala itu, Totok membentuk Jogjakarta Development Committee atau Jogja DEC.

"Namun, warga di sana (Yogya) langsung menolak. Kemudian, dia melakukan hal serupa di Purworejo. Anggotanya sampai 450 orang," jelasnya.

Saat ditanyai jumlah kerugian, Iskandar mengaku bahwa pihak penyidik masih mendalami kasus ini.

"Sebab, dimungkinkan ada tersangka baru. Kita juga sedang mendalami hubungan antara Totok dan Fanni itu seperti apa," cetus Iskandar.

Tonton Videonya:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved