Teror Virus Corona

Bu RT Geram Data Pasien Corona Dibocorkan Wali Kota Depok, Najwa Shihab Sindir Pejabat Serampangan

Bu RT geram data pasien virus corona dibocorkan Walikota Depok, Najwa Shihab singgung soal pejabat serampangan

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube Najwa Shihab/Kompas.com
bu RT geram soal pembocoran data pasien corona oleh walkot depok, Najwa Shihab berkata ini 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tetangga yang juga bu RT dari pasien virus corona mengungkapkan kekesalannya terhadap Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad.

Diakui bu RT kepada Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Kamis (5/3/2020), dirinya terkejut mendengar bahwa dua orang warganya positif virus corona.

"Senin siang itu kami terkejut, begitu WA di perumahan panik. Bahwa 2 warga kami dinyatakan positif ( virus corona) dan diumumkan presiden," ujar bu RT Anis Hidayah.

Namun yang membuat bu RT ini lebih terkejut, adalah soal identitas dan data diri korban pasien virus corona yang viral dan dibocorkan oleh Wali Kota Depok.

Sehingga, perumahan yang merupakan lokasi tempat tinggal pasien korban virus corona pun sudah ramai dipenuhi oleh berbagai media.

"Yang lebih membuat kami terkejut adalah data diri pasien itu lengkap sekali dan sudah viral. Mulai dari nama, alamat detail dan lain sebagainya.

Bahkan setelah itu, perumahan penuh sekali dengan media yang menyorot rumah dan lain sebagainya," paparnya lagi.

Mahasiswi Penimbun 17.500 Masker Jual Dagangannya ke Luar Negeri, Sementara di Indonesia Kekurangan

Dapatkan Informasi Aktual virus corona, Pengguna WhatsApp Bisa Hubungi Nomor Ini

2 PNS Pemkab Bogor yang Terjaring OTT Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Perizinan

Melihat kehebohan itu, bu RT dan suaminya pun langsung menelpon langsung korban.

Mereka bertanya soal posisi dua warganya yang positif virus corona.

Ketika ditelpon oleh ketua RT, kedua warga Depok ini mengaku kaget ketika diumumkan positif virus corona.

FOLLOW:

"Suami saya kebetulan ketua RT nelpon, mereka menyatakan 'Kami tidak tahu kalau kamu positif, tiba-tiba berita yang kami terima, kami sudah positif tapi kami tahunya dari media. Tidak ada dokter siapapun yang memberitahukan kami bahwa kami positif corona'," ungkap bu RT.

Pernyataan yang diungkap bu RT ini pun langsung membuat Najwa Shihab selaku host Mata Najwa ikut terkejut.

"Jadi pasien sama terkejutnya engan kita yang mendengarkan kabar itu?" tanya Najwa Shihab.

"Betul, pasien syok, kami syok, semuanya syok," ujar bu RT.

Sebelum Naik Kereta, Penumpang Commuter Line di Stasiun Bogor Cuci Tangan Dulu Pakai Hand Sanitizer

Mahasiswi Penimbun 17.500 Masker Jual Dagangannya ke Luar Negeri, Sementara di Indonesia Kekurangan

Akan tetapi, bu RT ini makin syok dan geram dengan pernyataan dari pejabat berwenang dalam menanggapi pasien virus corona yang merupakan warga Depok.

Pasalnya, pihak pejabat tersebut memberikan pernyataan yang simpang siur.

"Tapi yang membuat kami syok, satu soal privasi data yang viral, yang kedua statemen otoritas yang data dari A - Z itu beda-beda semua,"

"Dan itu banyak menyakitkan. Menyakitkan pasien, menyakitkan lingkungan kami, dan itu simpang siur," paparnya.

"Jadi kami bingung, mana sih yang harus kami pegang informasinya?" tegas bu RT.

bu RT dan walokota Depok
bu RT pasien virus corona ungkap kegeraman terhadap Walikota Depok soal bocoran informasi pasien (kolase Yputube Najwa Shihab/Kompas.com)

Kemudian, bu RT ini menyinggung pernyataan dari Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad.

"Pertama statement dari Wali Kota Depok yang menyatakan bahwa perumahan Studi Alam Indah itu eksklusif, tidak saling kenal satu smaa lain. Padahal warga kami itu ghuyub, saling mengenal dan banyak ruang untuk saling ketemu," ungkap bu RT Anis Hidayah.

"Banyaklah informasi simpang siur yang menyangkut perumahan kami dan itu gak benar," tegasnya.

INFO LALU LINTAS - Jalan Jalak Harupat Pagi Ini Tersendat, Kemacetan Mengular Hingga Jalan Sudirman

BREAKING NEWS - Bos Penambang Emas Ilegal di Bogor Ditangkap, Penghasilannya Puluhan Juta Per Bulan

Ditambah lagi dengan Wali Kota Depok yang ungkap beberkan secara detail nama dan alamat lengkap pasien virus corona.

"Nama, alamat persis itu disampaikan oleh Wali Kota yang seharusnya mesti apa yang harus dilakukan pertama, siapa sih yang menyebar luaskan data pasien," kata Anis Hidayah.

Padahal data pasien itu seharusnya dilindungi seperti halnya di negara lain.

"Setahu kami data pasien di berbagai negara itu dilindungi, diproteksi bahkan nick name saja tidak ada."

"Bahwa ada pasien satu, dua, tiga misalnya tetapi ini begitu diumumkan oleh presiden semua datanya viral bahkan Wali Kota menyebut nama dan alamatnya," tambahnya

Sehingga, bu RT Anis Hidayah pun meminta agar ada tindakan lebih tegas terkait penyebaran data pasien.

Menurutnya, seharusnya pemerintah daerah mendahulukan atau berdasar dari informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak terjadi simpang siur.

"Ini kan menurut saya perlu ada tindakan yang tegas oleh presiden atau dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai kepala KSP ya semua harus didulukan biar masyarakat ini tidak bingung, masyarakat tidak dirugikan," ungkapnya.

Polemik Foto Tara Basro di Medsos, ICJR Minta Penerapan UU ITE Dievaluasi

Selain itu, Anis Hidayah selaku bu RT mengaku dirugikan dengan adanya informasi yang simpang siur.

Beberapa warga di luar perumahannya terkesan langsung menghindar karena ditemukan pasien virus corona di sana.

"Dan kami sekarang ini sudah merasa dirugikan perumahan kami akibat informasi yang simpang siur," ucapnya.

Seperti, warga harus memiliki surat kesehatan bebas virus corona sebelum masuk kerja.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat kunjungi rumah Bayi F di Ciampeun, Tapos, Depok, Senin (11/2/2019)
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat kunjungi rumah Bayi F di Ciampeun, Tapos, Depok, Senin (11/2/2019) (KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)

"Pertama adalah banyak warga di Perumahan kami tidak boleh ngantor sampai dapat surat resmi bahwa bebas virus corona dari yang punya otoritas."

"Nah hari-hari ini juga sulit untuk kami komunikasikan," ujarnya.

Selain itu, driver ojek online juga banyak yang menolak pesanan warga Depok karena takut.

"Yang kedua misalnya, Senin Selasa kami kesulitan memesan transportasi online, banyak yang di-cancel berkali-kali karena perumahan ini yang positif corona," ujar bu RT Anis Hidayah

Ada pula informasi yang simpang siur terkait sekolah.

Bahkan, Anis Hidayah mengaku anaknya juga sampai histeris ditanya-tanya terkait masalah tersebut di sekolah

"Kemudian informasi simpang siur tentang anak-anak sekolah yang tidak boleh sekolah terutama dari Perumahan Studio Alam Indah yang positif virus corona."

"Saya sendiri mengalami anak saya histeris karena ditanya temennya yang macam-macam gara-gara tinggal di perumahan itu," lanjutnya.

OTT Pejabat Bogor, Uang Ratusan Juta untuk Izin Vila di Puncak, Sosok Penyuap Masih Dirahasiakan

Bahkan, ia juga sempat kaget dengan pernyataan Kadis Kominfo Depok yang sempat menyebut akan mengisolasi perumahan tempat ia tinggal Depok.

"Termasuk info-info yang mengatakan seluruh warga saya akan diisolasi selama 14 hari dan ternyata begitu kita track medianya itu statement yang punya otoritas, Kadis Kominfo Depok," kritik Anis Hidayah lagi.

Mendengar pemaparan bu RT, Najwa Shihab pun bereaksi tegas.

Najwa Shihab terang-terangan menyindir bahwa Wali Kota Depok dan Kadis Kominfo Depok ini sudah serampangan

"Jadi Wali Kota Depok yang menyebutkan alamat dan Kadis Kominfo Depok yang bilang itu,"

"Bagaimana pejabat-pejabat publik ini serampangan bicara, biar nanti bisa ditindak," tegas Najwa Shihab. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved