Teror Virus Corona
Curhat Dokter ke Najwa Shihab soal Virus Corona: Kami Harus Perang, Tapi Tak Dikasih Senjata Lengkap
Pernyataan dr. Aman Bhakti Pulungan soal ketidakadanya transparansi soal data pasien menarik perhatian Najwa Shihab.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Tak hanya mengeluhkan soal transparansi data, dr. Aman Bhakti Pulungan juga mengungkap perihal peran yang harus dijalankan seluruh dokter di Indonesia.

Bagi dr. Aman Bhakti Pulungan, para dokter kini berperan sebagai tentara khusus pasukan perang.
"Kami para dokter saat ini tentara pasukan khusus untuk perang ini. Ketua BNPD adalah komandannya. Pasukannya itu kami," pungkas dr. Aman Bhakti Pulungan.
Namun, ada dua masalah yang kini tengah dihadapi tentara perang virus corona yang dalam hal ini adalah para dokter.
Masalah pertama adalah para dokter nyatanya tidak tahu berapa jumlah musuh yang sedang mereka hadapi.
"Masalahnya, musuhnya kami tidak tahu. Berapa jumlah musuh, kami tidak bisa melihat musuhnya di mana pada saat ini," ujar dr. Aman Bhakti Pulungan.
• Cara Membuat Hand Sanitizer untuk Tangkal Virus Corona, Bisa Dibuat di Rumah
• Beda Data Pemerintah Pusat dan Anies soal Corona, Najwa Shihab: Saya Tahu Anda Tidak Akan Jawab
Masalah kedua adalah, para dokter tidak dilengkapi dengan senjata perang yang lengkap.
"Dan yang kedua, kami tidak dikasih senjata yang lengkap. Inilah perang yang harus kami lakukan, oleh semua dokter dan tenaga kesehatan yang ada," sambung dr. Aman Bhakti Pulungan.
Pernyataan dr. Aman Bhakti Pulungan soal ketidakadanya transparansi soal data pasien menarik perhatian Najwa Shihab.
Jurnalis senior itu lantas bertanya perihal detail-nya kepada dr. Aman Bhakti Pulungan.
"Ketika tadi Anda bilang datanya tidak transparan, data yang seperti apa ? Karena kan setiap hari kita lihat ada konferensi pers menyebutkan jumlah yang meninggal, jumlah yang positif. Apakah konferensi pers tersebut tidak cukup terbuka atau angka-angkanya Anda ragukan ?" tanya Najwa Shihab.
FOLLOW US :
Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Aman Bhakti Pulungan pun mengurainya.
Diakui dr. Aman Bhakti Pulungan, para dokter hanya ingin agar pemerintah bisa membuka data pasien kepada para tenaga medis.
"Jadi kita tidak meminta data itu dibuka ke publik. Tapi kita sebagai dokter yang merawat kita harus tahu dan real time," ucap dr. Aman Bhakti Pulungan.
• Kesaksian 2 WNI saat Malaysia dan Filipina Lockdown, Sebut Polisi Rutin Patroli
• UPDATE Virus Corona di Kabupaten Bogor, 108 Kasus dengan 22 Pasien Dalam Pengawasan