Demo Tolak Omnibus Law
Respons Cepat Ridwan Kamil Usai Dengar Aspirasi Buruh Soal UU Cipta Kerja, Terselip Pesan Penting
Jawaban Ridwan Kamil atas aspirasi massa pendemo UU Cipta Kerja Omnibus Law di Gedung Sate Bandung.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Ridwan Kamil pun menyampaika pesan penting agar aksi unjuk rasa ini berjalan tertib tanpa ada perusakan fasilitas publik.
"Isi suratnya disampaikan pimpinan buruh. Saya titip suarakan apapun tetapi jaga ketertiban dan jangan merusak fasilitas umum karena perjuangan buruh sudah sangat jelas, berkomitmen menyampaikan aspirasi tanpa anarki," tambahnya.
Setelahnya, terdengar massa pendemo berteriak 'hidup Ridwan Kamil' hingga 'hidup gubernur' sebagai respons atas apa yang telah disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Sementara itu dalam keterangan postingannya, Ridwan Kamil menyampaikan hal yag tak jauh berbeda.
"MENEMUI dan BERDIALOG DENGAN PENDEMO OMNIBUS LAW.
Barusan saya berdialog dan menemui para pengunjuk rasa di depan Gedung Sate dan menyampaikan beberapa hal:
1. Pemprov Jabar sudah menerima perwakilan buruh yang menyampaikan keberatan atas pasal-pasal di kluster ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang dianggap merugikan buruh.
2. Pemprov Jabar hari ini mengirimkan surat penyampaian aspirasi buruh, dengan lampiran aspirasi dari Buruh Jawa Barat yang isinya menolak UU Omnibus Law dan meminta Bapak Presiden menandatangani Perpu Pengganti UU tersebut.
Pihak Buruh Jabar menyatakan bahwa mereka selalu menyampaikan aspirasi dengan damai dan tidak anarkis. Dan tidak bertanggungjawab jika ada pihak-pihak lain yang menunggangi melalui cara-cara kekerasan.
Saya menghimbau agar semua pihak menahan diri untuk tetap tertib dan jauhi sikap yang mengabaikan protokol covid selama unjuk rasa.
Semoga Jabar selalu kondusif dan juara lahir bathin. Hatur Nuhun," begitu tulis Ridwan Kamil.
Sementara itu aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Bandung sempat kembali diwarnai ricuh.
Massa yang tak jelas afiliasinya terlibat saling lempar batu dengan petugas di lapangan.
Lemparan batu bahkan diarahkan ke bagian timur Gedung Sate.
Pantauan Kompas.com di lokasi aksi saling lempar masih terjadi hingga ke area lapangan Gasibu Bandung.
Suara pecahan beling dam batu yang menghantam bangunan nyaring terdengar. Belum terdengar letupan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)