1 Tahun Covid-19 di Kota Bogor, Orang Nomor Satu Jadi Pasien Pertama

Pada tanggal 3 Maret 2020 Wakil Wali Kota Bogoe Dedie A Rachim mengecek kesiapan RSUd Kota Bogor sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Vektor Kunst/Pixabay
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 

"Karena jenis penyakit baru, cenderung orang lebih waspada, rasa takut masyarakat masih tinggi terhadap penularan," jelas Retno beberapa waktu lalu.

Pada prosesmya setelah berjalan berbulan bulan hingga memasuki waktu satu tahun kata Retno masyarakan kurang peduli padahal, dari sisi pengetahuan kecenderungan masyarakat hampir semuanya paham bahaya Covid-19.

"Ya, saat di luar rumah Ia menggunakan masker, tetapi, sampai di lingkungan rumah mereka lupa, ngobrol dengan tetangg, ke warung dan sebagainya," paparnya.

- Perjuangan Tenaga Medis Di Tengan Pandemi Covid-19

Ditengah pandemi Covid-19 peran tanaga medis baik nakes dan non nakes menjadi ujung tombak.

Selain menjalani tugas sesuai tanggung jawabnya, tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bogor juga memiliki tugas tambahan untuk ikut menanggulangi pandemi Covid-19.

Satu tahun lebih tenaga kesehatan terus memotivasi diri mereka sendiri.

Terlebih ketika ada rasa dimana pandemi ini seolah tak berakhir.

"Iya kita terus  memotivasi teman-teman SDM karena kan ada masa jenuh, lelah kadang kan kaya merasa tidak berakhir ya ini ya," katanya.

Selain ikut menangani Covid-19 untuk melakukan testing tracing dan treatmen petugas Dinas Kesehatan yang berada do Pislesmas juga tetap melakukan tugasnya memberikan layanan kesehatan umum dan esensial.

"Tumpuannya baik puskesmas rumah sakit, puskesmas apalagi jadi andalan ya, masih melakukan pengendalian covid, ya tracing, testisng, swab iya, tapi kan pelayanan dasar tetap harus ya, pelayanan esensial tetap harus jalan sehingga tantangannya sdm ya karena kan jadi ekstra, jadi kita memotivasi dia supaya tidak turun kinerjanya begitu bebannya berat karena masih pelayanan iya pelayanan esensial kaia, ibu hamil imunisasi yang rutin juga masih jalan masih," katanya.

- Vaksinasi Massal Jadi Harapan Mengakhiri Pandemi Covid-19

Berbagai kebijakan dan langkah penaganan Covid-19 sudah dilakukan pemerintah mulai dari Testing diawali dengan Rapid Test massal kemudian swab test massal, selanjutnya adalah tracing dengan cara menemukan kontak erat sebanyak banyaknya setelah itu adalah treatmen penyediaan kayanan dan fasikitas kesehatan untuk kesembuhan pasien Covid-19.

Selain itu kebijakan yang sudah dikajukan adalah mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Selain itu pencegahan juga dilakukan dengan sosialiasi tentang Covid-19 secara masif, penyemprotan desinfektan di tempat tempat fasilitas umum dan ruang terbuka publik.

Saat ini Masyarakat Indonesia memiliki harapan baru untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa efektivitas kebijakan yang ada terus membaik telebih saat ini didorong dengan adanya vaksinasi.

"Saya rasa turun naik ya (kasus Covid-19 dalam satu tahun) tetapi sebulan terkahir ini lebih terasa ketika semua unsur bergerak dan didorong oleh vaksin, jadi saya optimis bahwa vaksin ini game changer betu-betul game changer karena kita amati dilapangan mulai terjadi penurunan mudah mudahan ini berjalan terus," katanya.

Di lokasi terpisah Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan sebanyak 800 ribu Warga Kota Bogor ditargetkan akan menerima vaksinasi Covid-19.

Karena langkah dan upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah selama penanaganan Covid-19 di Kota Bogor sudah dilakukan.

Mulai dari penanganan jaring pengaman sosial, pengadaan peralatan medis, peralatan pendukung lainnya dilakukan secara maksimal selama satu tahun ini.

Tetapi kata Dedie tetapi langkah final penuntasan masalah covid ini adalah vaksinasi.

"Kota Bogor saat ini sudah melist data-data dari sekitar 1,1 juta penduduk Kota Bogor ada sekitar 700 - 800 ribu yang nantinya akan mendapatkan vaksin, jadi cara menuntaskannya itu tadi dengan betul-betul bisa warga Kota Bogor yang 800 ribu ini bisa betul-betul menerima vaksin," katanya saat ditemui di Balaikota Bogor, Kamis (4/3/2021).

Meski demikian Dedie menekankan agar seluruh masyarakat ikut membantu pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved