Tertekan Terus Diperiksa Polisi, Istri Muda Yosef Depresi, Kriminolog Beberkan Jejak Pelaku di TKP
Istri muda Yosef, Mimin, mengaku mengalami depresi usai pengakuannya terkait keberadaan dirinya sehari sebelum Tuti dan Amalia wafat.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Kan Pak Yosef sekarang tinggal dengan adiknya. Bu Mimin malah tinggal di rumah lamanya. Orang-orang bisa datang kapanpun juga. Teman-teman wartawan datang mencari informasi, interview, wawancara,"
"Nah, ini jelas jadi beban tersendiri lah," tambahnya.
Baca juga: Akhirnya Ngaku, Istri Muda Ternyata Tak Bersama Yosef Sehari Sebelum Pembunuhan Tuti dan Amalia
Baca juga: Diperiksa hingga Larut Malam, Yosef dan Istri Muda Akan Buat Pengakuan Hari Ini
Pelaku Sempat Cuci Baju
Sebelumnya, Amalia dan Tuti ditemukan meninggal dengan cara tak wajar.
Tubuhnya tertumpuk di bagasi Alphard di rumahnya yang terletak di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
Hingga Jumat (3/9/2021), hari ke-16 sejak dua mayat perempuan itu ditemukan pada 18 Agustus, polisi belum menemukan pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka.
Hanya saja, berbekal dari olah TKP kedua pada 30 Agustus di lokasi kejadian, sudah menemukan titik terang.
Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala berpendapat, pelaku memiliki banyak waktu untuk membersihkan segala bukti di lokasi kejadian kemudian melarikan diri.
"Pembunuh memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan pembersihan TKP sebelum kemudian lari. Jadi sebagaimana diungkapkan bahwa korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing, kemudian dibawa ke mobil," ujar Adrianus Meliala, dikutip di kanal Youtube Kompas TV.
Keterangan polisi, saat ditemukan, Amalia ditemukan dalam kondisi tidak berbaju.
Namun polisi memastikan tidak ada rudapaksa terhadap Amalia.
Diduga, pelaku sempat membersihkan dua mayat perempuan tersebut.
"Lalu pelaku sempat mencuci baju, dalam rangka membilas darah-darah yang melekat dan juga bisa diduga pelaku juga membersihkan beberapa hal yang kemungkinan akan terkait dengan dirinya," kata Adrianus Meliala.
Hanya saja, seperti pepatah dalam ilmu kriminologi, tidak ada kejahatan yang sempurna. Artinya, pelaku pasti meninggalkan jejak.
(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.com)
