Sebut Tahun 2022 Akhir Jadi Keutungan Anies untuk Maju di Pilpres, Pengamat: Tak Ada di Capres Lain

Menurut Yunarto, ketika sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies akan memiliki ruang gerak lebih banyak jika ingin kampanye.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Wartakota dan Kompas.com
Yunarto Wijaya mengatakan kalau Anies Baswedan tak kalah dengan Ki Joko Bodo 

Dalam pertanyaan terbuka dengan simulasi top of mind, Anies paling banyak dipilih oleh masyarakat sebagai calon wakil presiden yakni sebanyak 9,4 persen responden.

Dia mengungguli 30 nama cawapres potensial 2024 seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Ganjar Pranowo.

Keterpilihan Sandiaga Uno sebagai Cawapres adalah 8,7 persen, Ganjar Pranowo 8,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,6 persen.

Kemudian, Ridwan Kamil dipilih oleh 4,5 persen, Prabowo Subianto 3,5 persen, Erick Thohir 3,1 persen, Airlangga Hartarto 2,9 persen, Tri Rismaharini 2,1 persen, dan beberapa nama lain di bawah 2 persen.

”Anies jadi top of mind sebagai wapres. Lalu ada Sandi, Ganjar, AHY, Ridwan kamil. Pak Prabowo, ada yang menyebut Pak Prabowo sebagai cawapres. Lalu Erick, ya, juga cukup tinggi," kata Burhanuddin.

Ketika Indikator mengeluarkan tiga nama, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies dari bursa cawapres pilihan responden, karena nama mereka paling banyak dipilih sebagai calon presiden, maka nama Sandiaga menjadi Cawapres yang paling banyak dipilih dengan raihan 25 persen responden.

Posisi kedua adalah Ridwan Kamil sebesar 15,3 persen, AHY 12 persen, Erick Thohir 7,9 persen, Airlangga 7,3 persen, serta beberapa nama lain di bawah 7 persen.

"Ini simulasi 12 nama yang kita anggap potensial. Nama Anies, Ganjar dan Prabowo kita take out. Sandi paling tinggi. Disusul Ridwan Kamil, AHY, Erick dan Airlangga," tutur Burhanuddin.

Terkait pilihan partai politik, hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan hanya delapan partai politik yang berhasil melewati ambang batas parlemen. Elektabilitas tertinggi masih dipegang PDIP dengan 26,4 persen.

"Simulasi daftar nama dan lambang 18 partai, PDI-P paling banyak didukung dengan perolehan 26,4 persen," kata Burhanuddin.

Setelah PDI-P, dalam hasil survei tersebut muncul partai Gerindra dengan perolehan 11,1 persen pemilih; Golkar 10,4 persen dan Demokrat 8,7 persen.

Sementara untuk PKB, PKS, NasDem dan PPP serta beberapa partai politik lainnya hanya mendapatkan perolehan di bawah 7 persen.

"Gerindra 11,1 persen; Golkar 10,4 persen; Demokrat 8,7 persen; PKB 6,8 persen; PKS 5,3 persen; NasDem dan PPP 4,0 persen; PAN 2,5 persen, Perindo 2,0 persen dan partai lain di bawah 1 persen," ucap Burhanuddin.

Dalam trennya, Gerindra mengalami penurunan jumlah pemilih yang signifikan yakni dari 15,2 persen pada November 2021 menjadi 11,1 persen pada Desember 2021.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved