Kejanggalan Kematian Amis Ando Setelah 12 Jam Dibui, Keluarga Geruduk Polres Muna : Ada Kekerasan
Sementara pihak keluarga menemukan banyak kejanggalan pada kasus tewasnya Amis Ando.
Sekira pada pukul 05.00 Wita, korban buang air besar di celana, petugas kepolisian lantas menghubungi istri Amis Ando untuk mendatangi Markas Polres Muna.
Ia mengatakan petugas meminta kepada istri korban agar membantu membersihkan kotoran Amis Ando.
Namun, istri korban tidak mau datang dan hanya menitipkan pakaian Amis Ando kepada anggota Reskrim.
"Karena istrinya tidak datang menjenguk suaminya, maka korban membersihkan dirinya sendiri di kamar mandi," ujar AKBP Mulkaifin.
Setelah itu, korban istirahat kembali ke ruangan, tetapi beberapa saat kemudian Amis Ando mengeluh pusing dan tak sadarkan diri.
Selanjutnya, piket Reskrim Polres Muna berserta penjaga Provos langsung membawa korban ke rumah sakit.
"Setelah diperiksa serta beberapa tindakan medis dilakukan pihak rumah sakit maka korban dinyatakan meninggal dunia pukul 08.30 Wita," ungkap Mulkaifin.
Ia berdalih, hasil pemeriksaan dokter disampaikan tidak ada tanda-tanda tindakan kekerasan di tubuh korban.
"Kami akan mengirim ke laboratorium sampel darah korban yang diambil oleh dokter, air liur serta tinjanya yang dianggap mengandung zat kimia untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Keluarga Tahanan Tewas Geruduk Mapolres Muna, Demonstrasi Ricuh, Massa Saling Dorong dengan Polisi,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/keluarga-geruduk-polres-muna-ungkap-kejanggalan-kematian-amis-ando.jpg)