Bogor Diterjang Longsor
Keluarga Longsor Gang Barjo Bogor Masih Diselimuti Duka, Curhat Kondisi Fisik Hingga Rawat Jalan
ayahnya mengalami patah tulang di kedua kakinya, serta adiknya yang tertimbun dan harus mengalami gagal ginjal dan keretakan di seluruh bagian panggul
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Nasib Jaya Subarsana (57) korban longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, nampaknya dirasakan oleh Nurna Mayasari (29).
Ibu satu anak ini yang juga keponakan dari Jaya kini harus berjuang untuk kepulihan ayahnya, dan dua adiknya yang ikut tertimbun.
Dimana, ayahnya mengalami patah tulang di kedua kakinya, serta adiknya yang tertimbun dan harus mengalami gagal ginjal dan keretakan di seluruh bagian panggul.
Maya, sapaan akrabnya, kini harus berjuang untuk kesembuhan mereka pasca longsor yang menimpa kediamannya lima bulan lalu ini.
"Untuk keluarga saya. Ayah masih belum bisa jalan pasca longsor. Kedua kakinya patah dan ada penyakit bawaan diabetes sehingga setelah operasi belum pulih. Baru aja operasi kedua kali utnuk mengangkat kawat dikakinya. Belum bisa jalan karena masih sakit. Ayah saya gak bisa bekerja," kata Maya dijumpai TribunnewsBogor.com di Gang Barjo, Selasa (7/3/2023).
"Adik saya masih sekolah. Paling besar masih sma namanya adelia. Dia lebih berat lukanya. Dirawat di rsud 23 hari di icu 2 minggu," imbuh Maya.
Maya pun harus terus berjuang pasalnya pasca adiknya dirawat dan ayahnya dioperasi, biaya pengobatan tidak dicover oleh BPJS.
Terutama bagi adiknya, yang harus cek rutin tiap bulannya untuk memastikan kondisinya.
"Sempat cuci darah 5x transfusi darah 2x. Alhamdulillah katanya sudah berfungsi dengan baik. Sehingga gak perlu lagi. Sekarang kondisinya masih rawat jalan tapi sudah bisa sekolah. Pengobatan gak bisa pakai BPJS karena penyebabnya bencana alam. Setiap mau berobat minta STKM dari kelurahan dan ke dinkes agar bisa mengajukan Jamkesda," jelas Maya.
Untuk meminamlisir sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Maya berbagi tugas dentan saudara yang lain untuk merawat ayah dan adik-adiknya.
Bukan tanpa sebab, diakui Maya, hal ini dikakukan pasalnya dirinya juga masih harus merawat anak kadungnya yang masih kecil.
Belum lagi, ditambah dirinya pun sudah tidak bekerja.
Baca juga: Pertanyakan Status Tempat Tinggal, Nasib Korban Longsor Gang Barjo Bogor Kini Terkatung-Katung
"Saat ini saya tinggal sama mertua di Ciluar. Adik pindah pindah di bibi bibinya secara psikis gak baik buat dia. Dan dia juga masih trauma pada kejadian. Ayah di rumah adiknya karena perlu bagi tugas, jumlah anggota keluarga kurang," jelas Maya.
Maya pun berharap, untuk kejadian yang menimpa keluarganya ini, mendapat perhatian.
| Nasib Korban Longsor Gang Barjo Bogor Terkatung-Terkatung, Bima Arya: Saya Akan Cek Kondisinya |
|
|---|
| Soal Nasib Keluarga Longsor Gang Barjo Bogor, Disperumkim Irit Bicara, Kadis: Masih Pembahasan |
|
|---|
| Pertanyakan Status Tempat Tinggal, Nasib Korban Longsor Gang Barjo Bogor Kini Terkatung-Katung |
|
|---|
| Sudah 5 Bulan Berlalu, Korban Longsor Gang Barjo Bogor Masih Berduka |
|
|---|
| Imbas Cuaca Buruk, Sejumlah Rumah di Empat Kampung di Cigombong Bogor Rusak Diterjang Longsor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.