Breaking News

Viral Pengobatan Ida Dayak

Sesumbar Komentari Ida Dayak, Pesulap Merah Ditantang Warga Dayak untuk Bertemu Langsung, Berani?

Eda Steven, warga Dayak asli menantang Pesulap Merah alias Marcel Radhival untuk bertemu. Hal itu karena Marcel mengomentari Ida Dayak

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase TikTok dan Youtube
Eda Steven (kiri), warga Dayak asli menantang Pesulap Merah alias Marcel Radhival (kanan) untuk bertemu. Hal itu diurai Eda usai mendengar Pesulap Merah mengomentari pengobatan yang dilakukan Ida Dayak 

Bahas kebal-kebalan, santet, guna-guna atau budaya dayak/kalimantan yang seringkali dijadikan dukun sebagai kedok penipuannya, i am ready," ungkap Marcel di unggahan terbaru Instagram-nya.

Pesulap Merah Komentari Ida Dayak

Sebelumnya diwartakan, Pesulap Merah belakangan memang santer mengomentari aksi Ida Dayak

Menurutnya, trik pengobatan Ida Dayak sebenarnya tak ada yang spesial.

Sebab menurut Marcel, Ida Dayak sama seperti ahli tulang lainnya.

"Kalau saya sih biasa aja (tentang pengobatan Ida Dayak), b aja ngeliatnya, memang ahli patah tulang emang kerjaannya kayak gitu kan. Ahli patah tulang kalau patah begini, tugasnya gimana caranya tulang kayak gini lagi, terus dikasih kain, nanti akan nyambung lagi dengan sendirinya, itu sistem tubuh kita," ungkap Marcel Radhival dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Intens Investigasi, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Penampakan Sosok Gaib yang Bantu Ida Dayak Obati Patah Tulang, Ada Syarat Khusus Demi Kekuatan

Terkait minyak khusus yang dipakai Ida Dayak, Marcel sinis.

Menurutnya, tiap ahli tulang pasti memakai minyak khas daerahnya masing-masing.

"Minyak sih di setiap daerah punya minyak tradisionalnya masing-masing. Jadi itu pengobatan dan ramuan hasil orang-orang dulu. Bukan di daerah ini lebih canggih, enggak juga, tergantung penyakitnya," ujar Marcel Radhival.

Perihal fenomena viral Ida Dayak, Marcel mengurai analisa kenapa pengobatan sang wanita sakti banyak peminat.

Menurut Marcel, hal itu lantaran Ida Dayak tak mematok harga saat melakukan pengobatan.

"Mungkin karena enggak menarifkan harga itu orang-orang jadi pilihan kedua sebelum ke dokter karena dokter kan mahal. Kalaupun pakai BPJS biasanya banyak tertunda. Makanya lebih irit coba pengobatan alternatif, lebih ke biaya sih," kata Marcel Radhival.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved