Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Lima Nama Calon Bupati Bogor Mencuat dari Hasil Survei, Nama Jaro Ade jadi Kandidat Terkuat

Lembaga Survei (LS) Visi Nusantara (Vinus) melakukan analisa melalui survei terhadap elektabilitas calon kepala daerah Kabupaten Bogor.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Hasil survei elektabilitas kandidat calon Bupati Bogor yang dilakukan oleh LS Vinus (Dok LS Vinus) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Lembaga Survei (LS) Visi Nusantara (Vinus) melakukan analisa melalui survei terhadap elektabilitas Calon Kepala Daerah Kabupaten Bogor untuk tahun 2024 mendatang. Selasa (11/4/2023).

Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 800 responden, mengerucut pada lima nama besar berpotensi menjadi calon Bupati Bogor.

Nama-nama tersebut adalah Ade Ruhandi dengan presentase 16,75 persen, Iwan Setiawan 13,75 persen, Rudy Susmanto 5,88 persen, Elly Yasin 5,75 persen, dan Bayu Syah Johan 4 persen.

Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi menerangkan, dari survei yang dilakukan sebelumnya, nama Ade Ruhandi alis Jaro Ade masih menjadi kandidat terkuat di bumi tegar beriman.

"Kami dulu pernah rilis suara kesatu dan kedua itu Ade Yasin dan Jaro Ade, nah sekarang Ade Yasin udah engga ada berarti logika sederhananya adalah Jaro Ade naik, dia nomor satu," ujarnya kepada wartawan.

Akan tetapi, ia mengatakan dari hasil survei ini banyak responden yang belum menentukan pilihannya terhadap calon pilihannya atau menjadi massa mengambang pada survei ini.

Dari data survei, ada 10,38 persen yang memlilih pilihan lainnya, kemudian 24 persen belum menentukan pilihan, dan 5,25 persen memilih tidak tahu.

"Saya pikir ini perlu dibaca oleh kawan-kawan yang akan berkontestasi akan kemana arah mereka (suara mengambang)," katanya.

Selain itu, menurutnya, faktor ketokohan juga sangat penting dalam mendongkrak elektabilitas calon kepala daerah.

Sebab, kata dia, suara partai tidak ada korelasi dengan individuhya, bahkan hampir di semua pilkada.

"Karena suara pilkada adalah figur, kedua koalisi, ketiga adalah kontestasi nasional, pilkada kan masih panjang," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved