Awal Ramadhan Sama Kok Idul Fitri Berbeda? Cendekiawan Ungkap Jawaban Melalui Aplikasi Canggih Ini
Cendekiawan muslim bernama Agus Mustofa menjelaskan alasan ilmiah kenapa lebaran Idul Fitri Muhammadiyah dan NU tahun 2023 berbeda
Penulis: khairunnisa | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Namun guna menggenapkan ibadah puasa menjadi satu hari, maka penganut wujudul hilal akan mengakhiri Ramadhan saat matahari tenggelam alias maghrib.
"Gerhana matahari sekaligus menunjukkan bahwa bulan Ramadhan memang sudah habis, ini yang disebut sebagai ijtima atau konjungsi. Kalau kita jalankan posisi bulan akan bergeser jam 12 dari depan matahari, jaraknya semakin jauh jam sore, matahari semakin mendekati ufuk barat," pungkas Agus.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri 2023
Karenanya penganut Muhammadiyah akan melaksanakan Idul Fitri esok hari.
"Bagi kalangan hisab wujudul hilal, maka ini sudah ada di atas horison, artinya hilal sudah wujud dan besok sudah syawal. Apalagi tadi gerhananya jam 11, di mana gerhana itu menunjukkan Ramadhan sudah habis," jelas Agus Mustofa.
"Bagi yang menganut wujudul hilal menggunakan hisab, pada saat matahari tenggelam (pada 20 April), sesungguhnya bulan Ramadhan sudah habis dan 21 April sudah masuk Idul Fitri yaitu 1 syawal," sambungnya.
Sementara itu, anggapan kedua dipercaya oleh penganut NU dan pemerintah yang menggunakan inkanut ruhiyat, yakni altitude bulan harus lebih dari 2 derajat untuk memasuki 1 syawal.
Jika dilihat pada prediksi saat Maghrib hari ini, altitude bulan hanya pada 1,58 derajat.
"Saat matahari tenggelam, altitudenya 0 koma sekian derajat, ketinggian bulan altitudenya 1,58 derajat, artinya tidak sampai 2 derajat. Karena tidak sampai 2 derajat, ini kontroversial," ujar Agus.
Dari aplikasi tersebut terlihat bagi penganut ruhiyat, 1 syawal akan jatuh pada lusa yakni Sabtu (22/4/2023).
Sebab dua syarat yang memenuhi untuk memasuki 1 syawal tidak terpenuhi.
"Tetapi bagi yang menganut inkanut ruhiyat, 2 derajat ini sudah dipastikan tidak akan kelihatan. Karena memang kriteria mabin inkanuruhiyat mensyaratkan untuk bisa kelihatan harus minimal 3 derajat dan elongasinya harus 6,4 derajat. Di sini elongasinya cuma 2 derajat 27 menit," kata Agus Mustofa.
"Maka bisa dipastikan yang menganut inkanuruhiyat di antaranya pemerintah dan NU akan menggenapkan puasanya 30 hari dan baru memasuki 1 syawal pada 22 April," tutupnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Tidak Kuat Menanjak, Truk Pengangkut Pasir Hantam Warung di Tanjakan Ciampea Bogor Sampai Hancur |
![]() |
---|
Meski Sudah 3 Bulan Berlalu, Korban Pergerakan Tanah di Bojongkoneng Kabupaten Bogor Masih Trauma |
![]() |
---|
Banyak Truk Terguling, Dishub Bakal Bangun Palang Besi di Tanjakan Tasmania Bogor |
![]() |
---|
Ambulans Diminta Putar Balik Saat One Way di Puncak Bogor, Tak Bunyikan Sirine Gawat Darurat |
![]() |
---|
Nekat Terobos One Way Puncak Bogor, Ambulans Hingga Minibus Diputar Balik Petugas di Simpang Gadog |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.