Punya Nilai Historis, Ini Sejarah Tugu Helikopter yang Ada di Dekat Masjid Atta'awun Puncak Bogor

Setelah ditelusuri oleh TribunnewsBogor.com, helikopter tersebut memang milik TNI AL yang pernah dikendarai oleh Laksamana TNI (Anumerta) Raden Eddy

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Prasasti Guna Menghormati Gugurnya R. E Martadinata dan Dua Tamu dari Pakistan. Senin (29/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Sebuah monumen helikopter terpampang di dekat Masjid Attaawun di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang.

Terlihat, helikopter tersebut memikiki logo Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan tipe NV-421 yang tercatat di bagian bodi helikopter.

Setelah ditelusuri oleh TribunnewsBogor.com, helikopter tersebut memang milik TNI AL yang pernah dikendarai oleh Laksamana TNI (Anumerta) Raden Eddy Martadinata atau RE Martadinata.

Saat ini helikopter tersebut dijadikan sebuah monumen guna memperingati wafatnya RE Martadinata dan masih dirawat dengan baik oleh Zaenal (57).

Saat ditemui di kediamannya tepat di belakang helikopter itu, Zaenal menceritakan kalau sejatinya dari adanya helikopter yang ikonik itu semua berawal dari prasasti yang berada di belakang helikopter tersebut.

Dalam tulisannya prasasti tersebut ditulis dengan tiga bahasa yakni Bahasa Sunda, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Prasasti tersebut ditulis guna memperingati gugurnya Staff TNI AL ke-4 yakni R. E Martadinata dan juga tamu-tamu terhormat dari Pakistan dan diabadikan oleh TNI AL.

"Ini yang kecelakaan di sini, Laksamana TNI RE Martadinata duta besar Indonesia untuk Pakistan itu kecelakaan di sini jatuhnya pada tanggal 6 Oktober 1966 dan membawa 2 tamu yakni Magda Elizabeth Maria Rauf dan Charles Willy Kairupan," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Senin (29/5/2023).

Ia bercerita tamu tersebut bermula saat akan kunjungan dari Jakarta menuju puncak, namun naas helikopter yang dinaikinya mengalami kecelakaan tepat di kawasan Riung Gunung Puncak Bogor.

"Tamu itu ada kunjungan dari Jakarta mau ke puncak, itu di Puncak kan ada tempat peristirahatan angkatan laut tamu itu istirahat, kunjungan. Itu mau pulang ke Jakarta sudah nah kecelakaan di sini," paparnya.

Atas kejadian tersebut lahir helikopter di kawasan Puncak Bogor yang disanggah dengan sebuah saka tepat di samping Masjid Attaawun.

"Dari kejadian itu diabadikanlah dengan adanya monumen ini, di bawah TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan pemerintah provinsi (Pemprov)," ungkapnya.

Baca juga: Waduh! Tugu Kujang Bogor Kerap Jadi Tempat Kumpul Pengamen, Rata-rata Bocah Putus Sekolah

Lebih lanjut dirinya menjelaskan kalau helikopter yang dipasang di atas saka tersebut bukanlah helikopter yang asli, melainkan replika dengan tipe yang sama.

"Helikopter itu sebenarnya penanda bahwa pernah ada pahlawan Nasional kecelakaan di daerah sini. Tapi yang kecelakaan dulu itu bukan helikopter itu, replika, bentuk helikopternya sama persis seperti itu," terangnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved