Punya Nilai Historis, Ini Sejarah Tugu Helikopter yang Ada di Dekat Masjid Atta'awun Puncak Bogor

Setelah ditelusuri oleh TribunnewsBogor.com, helikopter tersebut memang milik TNI AL yang pernah dikendarai oleh Laksamana TNI (Anumerta) Raden Eddy

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Prasasti Guna Menghormati Gugurnya R. E Martadinata dan Dua Tamu dari Pakistan. Senin (29/5/2023). 

Menurut Zaenal helikopter yang ikonik itu pada tahun dimana RE Martadinata kecelakaan Indonesia hanya memiliki 3 helikopter serupa.

"Zaman tahun itu di Indonesia ada helikopter seperti itu hanya ada 3, yang satu di Jakarta, yang satu di Bandung dan satu lagi di Surabaya yang di Jakarta itu helikopternya kecelakaan di sini, replika ini dari Surabaya karena yang di Bandung sudah tidak memungkinkan kalau ditaruh diatas sini," pungkasnya.

Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan yang menewaskan satu pahlawan Nasional Indonesia dan juga dua tamu dari Pakistan itu apa, namun menurut Zaenal hal itu terjadi akibat dua kemungkinan.

"Kecelakaan itu karena kemungkinan karena cuaca dan faktor helikopter. Saya juga ini dapat cerita turun-temurun ya," tandasnya.

Meskipun helikopter tersebut sangat ikonik dan identik dengan kawasan puncak Bogor, tetapi ditaruhnya helikopter tersebut tidak usianya tidak setua prasasti yang terdampak di belakang helikopter.

Baca juga: Ada Aksi Bela Alquran, Massa Berseragam Putih Kepung Tugu Kujang Kota Bogor

"Kalau helikopter itu ditaruh di atas sekitar 15 tahun yang lalu kalau monumennya ini dari tahun 1967, jatuh tahun 1966 setahun kemudian dibangunlah monumen ini," pungkasnya.

Hingga saat ini monumen yang berada di jalan Raya Puncak itu masih sering dikunjungi oleh TNI dengan waktu yang tidak pernah ditentukan.

"Masih dikunjungi, cuman nggak sering ya, tapi ada saja TNI yang kesini," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved