Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tahu Moci yang Dijual di Jalan Raya Puncak? Ternyata Dibuat di Caringin Bogor, Begini Kisahnya

Di Kampung Batu Kembar RT. 05/03 Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ternyata warganya banyak yang membuat moci.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Ai Nuryanti (32) Pembuat Moci Turun Temurun, Senin (17/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Puncak Bogor tentunya tak asing lagi dengan berbagai jajanan dan oleh-oleh yang ditawarkan sepanjang Jalan Raya Puncak.

Salah satunya adalah moci.

Ternyata, moci yang dijual di Jalan Raya Puncak ini rata-rata berasal dari wilayah Caringin.

Di Kampung Batu Kembar RT. 05/03 Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ternyata warganya banyak yang membuat moci.

Salah satu pengrajin moci di Kampung Batu Kembar, Ai Nuryanti (32) mengatakan bahwa moci yang dibuatnya ini merupakan usaha keluarga yang diturunkan dari orang tuanya.

"Sebenarnya ini turun temurun dari keluarga, dari tahun berapanya kurang tau, kalau saya urus ini dari 15 tahun yang lalu," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Senin (17/7/2023).

Semenjak ditinggal orang tuanya, Ai mulai memegang kendali dari usaha pembuatan moci tersebut.

Awalnya, pada 15 tahun lalu, dirinya sempat merasa kesulitan yang mana jumlah produksi mocinya pada awal sangatlah sedikit.

Untuk harga moci yang dijualnya dibanderol Rp 5.000 per 3 bungkus bambu.

"Sempat kesulitan, bikin cuma 2 sampai 3 kilogram tapi ada aja yang ga habis jadinya kebuang. Yang ambil moci juga pas awal hanya 1, 2 orang saja yang mau jualan," ungkapnya.

Orang-orang yang mengambil moci di dirinya nanti akan dijual lagi ke berbagai tempat, utamanya di Jalan Raya Puncak Bogor.

Untuk orang yang akan menjualnya ke wisatawan, menurutnya harganya tak menentu, mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per 3 bungkus bambunya.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Wilayah Rawan Tawuran yang Harus Diwaspadai Menurut Satsamapta Polres Bogor

"Ada pedagang yang ambil, kalau laku dibayar diambil kalau gak habis dikembalikan barangnya, terus dibuang kalau basi," jelasnya.

Meskipun sempat alami kesulitan, saat ini Ai dan keluarganya sudah memiliki lebih dari 5 pedagang yang berjualan di sepanjang jalan raya Puncak Bogor tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved