Sisi Lain Bogor

Diseret & Dipecut, Cerita Ngeri Abah Midi Disiksa Penjajah di Kota Bogor Karena Pasok Bambu Runcing

Di sudut Kota Bogor di kawasan Jalan Raya Semplak, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor terdapat kampung yang dulunya hutan tempat tinggal almarhum Abah

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Suasana perkampungan tempat tinggal Abah Midi dan ayahnya di Kampung Semplak Pilar, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang dulu di masa kolonial berupa hutan lalu kini menjadi pemukiman padat penduduk, Minggu (13/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Pada masa kolonial Belanda tak lepas dari cerita perjuangan rakyat Kota Bogor yang berjuang hingga berdarah-darah melawan penjajah.

Di sudut Kota Bogor di kawasan Jalan Raya Semplak, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, terdapat kampung yang dulunya hutan tempat tinggal almarhum Abah Midi yang pernah ikut melawan penjajah.

Hal ini diceritakan oleh Cicih (56) yang merupakan salah satu anak dari Abah Midi.

Cicih mengaku mendengar cerita turun temurun dari keluarganya bahwa ayahnya ini merupakan salah pejuang di masa lalu.

Ayahnya ini yakni Abah Midi diperkirakan menjadi pejuang sekitar tahun 1900-an awal.

Cicih menceritakan kengerian penyiksaan yang dialami Abah Midi di masa kolonial tersebut.

"Bapak saya pernah ditahan sama Belanda katanya. Naudzubilahi min zalik, katanya, jangan sampai anak cucu juga ngerasain," cerita Cicih kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (13/8/2023).

Abah Midi ini diceritakan pernah mengalami penyiksaan hingga nyaris meninggal dunia di tangan penjajah.

Dia ini tertangkap tentara Belanda karena ketahuan membantu memasok senjata bambu runcing buatannya untuk para pejuang lain kala itu.

"Kan Abah katanya dulu itu nebangin bambu buat misalnya persenjataan lah, tertangkap katanya sama Belanda," kata Cicih.

Abah Midi saat itu disiksa dengan cara dipecut dan dipukuli hingga babak belur.

Bahkan saat penangkapan, Abah Midi diseret di jalan oleh tentara Belanda.

Baca juga: Hadiri Kirab Merah Putih Bogor, Ridwan Kamil Ceritakan Keluarganya Tewas Jadi Pejuang di Masa Lalu

"Diseret katanya dulu, dipukuli, dicambukin," kata Cicih

Abah Midi kemudian berhasil selamat diduga karena berhasil kabur saat ditahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved