Sisi Lain Bogor
Menilik Situs Museleum Van Motman di Leuwisadeng Bogor, si Tuan Tanah Zaman Belanda
Bangunan ini dibangun pada abad ke-18 oleh menir Motman yang berbentuk letter plus (palang) dan menurut Anthony Holle sang arsitek mengatakan bangunan
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, LEUWISADENG - Situs Museleum Van Motman di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor menjadi bukti sejarah kedudukan Belanda di Indonesia.
Bangunan ini dibangun pada abad ke-18 oleh menir Motman yang berbentuk letter plus (palang) dan menurut Anthony Holle sang arsitek mengatakan bangunan ini replika dari Gereja Santo Petrus di Italia.
Gaya arsitekturnya pun sangat menandakan banhwa bangunan ini sudah berusia ratusan tahun.
Lalu, apa sajakah yang ada di dialam situs cagar budaya ini?
Museleum Van Motman ini adalah area pemakaman atau tempat peristirahatan terkahir dari keluarga dan kerabat Van Motman.
Area pemakaman ini memiliki luas sekitar 600 meter persegi dan berada cukup jauh dari Jalan Raya Leuwisadeng.
Terdapat sejumlah pilar-pilar yang masih berdiri dan banguan moseleum di belakangnya.
"Van Motman itu marga, di sini ada 33 makam. Yang pilar-pilar ini makamnya, kalau yang bangunan itu tempat pengawetan mayat ada empat tempat tadinya ada dinding kacanya," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Cuma Ditandain Pakai Tulisan Cagar Budaya, Warga Prihatin dengan Kondisi Situs Tugu Lonceng Cilebut
Ucu Sumarna menjelaskan, sosok dibalik bangunan bersejarah ini adalah Gerrit Willem Casimir (GWC) Van Motman.
Gerrit Willem Casimir (GWC) Van Motman merupakan orang Belanda yang menjadi tuan tanah di Indonesia.
Ia lahir pada 17 Januari 1773 dan wafat pada 25 Mei 1821 di Dramaga, Kabupaten Bogor.
Kata Ucu Sumarna, Gerrit Willem Casimir (GWC) yang merupakan founding father marga Van Motman ini memiliki tanah mencapai ratusan 117.099 hektar.

Adapun perkebunan yang dimilikinya ialah perkebunan karet, kopi, lada, hingga cengkeh.
"Itu hanya di Kabupaten Bogor, belum di Cianjur, Sukabumi. Dia direktur perkebunan yang tertinggi lah, tanah pribadi dia," ungkapnya.
Museleum Van Motmen ini sudah diresmikan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Situs cagar budaya ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya bagi yang ingin mengunjunginya.
Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad |
![]() |
---|
Kisah Tembok Tinggi RS UMMI Kota Bogor, Rupanya Usianya 2 Abad, Pernah Jadi Tempat Pembuatan Granat |
![]() |
---|
Sisi Lain Lapangan Sempur Kota Bogor, Dirancang Arsitek Belanda Sampai Jadi Tempat Pidato Bung Karno |
![]() |
---|
Kisah Arif Satgas Pelajar Kota Bogor, 18 Tahun Bubarkan Tawuran, Tak Berhenti Meski Diancam |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Bakal Kantor Gubernur Dedi Mulyadi, 100 Tahun Lebih Tua dari Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.