Sisi Lain Bogor

Menguak Mitos Petilasan Uyut Bongkok di Bogor, Benda Pusaka Muncul dari Bawah Pohon Besar

Pohon besar ini ditata rapi dengan dikelilingi pagar tembok serta di sekitarnya juga ditemukan beberapa makam.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Pohon besar di area Petilasan Uyut Bongkok di Desa Karanggan, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Rabu (8/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Petilasan Uyut Bongkok di Kampung Karanggan Tua, RT 05/08, Desa Karanggan, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor berdiri sebuah pohon berukuran besar.

Pohon besar ini ditata rapi dengan dikelilingi pagar tembok serta di sekitarnya juga ditemukan beberapa makam.

"Kalau pohon ini mah ditanam dulu, ceritanya supaya gak panas," kata Juru Kunci Petilasan Uyut Bongkok, Saripudin kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (8/11/2023).

Di area tersebut dulunya diceritakan terdapat padepokan yang dipimpin Tubagus Jagaraksa, sosok penyebar agama Islam yang dikenal sebagai Uyut Bongkok.

Padepokan di area sekitar pohon besar tersebut diceritakan menjadi lokasi pertemuan antar tokoh penyebar agama di masa lalu.

Baca juga: Mengenal Uyut Bongkok Karanggan, Ternyata Panglima Perang yang Jadi Penyebar Agama di Bogor

Petilasan Uyut Bongkok atau Tubagus Jagaraksa di Kampung Karanggan Tua, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Rabu (8/11/2023).
Petilasan Uyut Bongkok atau Tubagus Jagaraksa di Kampung Karanggan Tua, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Rabu (8/11/2023). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Kini area petilasan tersebut terkadang didatangi peziarah bahkan pernah ditemukan sejumlah benda peninggalan zaman dulu yang disebut-sebut sebagai benda pusaka.

"Ada keris, ada batu, benda-benda pusaka lah. Yang ziarah ada juga yang nemu. Tapi kalau saya gak pegang," kata Saripudin.

Di sekitar area pohon besar tersebut terdapat beberapa lubang mirip sumur yang dikelilingi pembatas tembok tapi lubang tersebut termasuk dangkal.

Menurut Saripudin, lubang-lubang itu digunakan untuk ritual adat yang biasanya dilakukan sejumlah warga di area petilasan tersebut.

"Kalau ziarah di sini gak nentu ramainya. Tapi ada aja. Bulan Mulud kemaren ada sedekah panen, syukuran, upacara adat," ungkapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved