Permasalahan Sampah di Kabupaten Bogor Belum Tuntas, Pemkab Kekurangan Armada Truk Pengangkut

Pj Bupati Bogor Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyebut sampah saat ini masih menjadi permasalahan di Bumi Tegar Beriman.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu sebut ungkap langkah Pemkab Bogor atasi permasalahan sampah, Senin (5/2/2024). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyebut sampah saat ini masih menjadi permasalahan di Bumi Tegar Beriman.

Pasalnya, belum semua sampah sisa rumah tangga, restoran, perkantoran, hingga industri tidak terangkut oleh armada milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam sehari ada sekitar 2.800 ton sampah di Kabupaten Bogor, sementara itu daya angkut sampah per hari hanya beskisar 800 hingga 1000 ton yang diangkut ke tempat pembuangan akhir karena keterbatasan armada.

Asmawa Tosepu mengatakan, persoalan sampah ini harus ditangani sebaik mungkin dengan segala keterbatasan yang ada.

Ia memaparkan, Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk pemeliharaan sarana dan prasarana untuk pengangkutan sampah.

"Karena kita sadar dari sekian ratus angkutan kita, memang ada yang sudah tidak layak jalan. Tentu kita perbaiki sarana dan prasarananya," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/2/2024).

Terkait dengan pengadaan angkutan sampah yang saat ini masih kurang, kata dia, Pemkab Bogor telah mengalokasikan anggaran untuk hal tersebut.

Namun kemampuan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor akan disesuaikan oleh kebutuhan dengan skala prioritas.

"Tetapi memang tidak bisa secara serentak satu tahun diselesaikan, karena tentu ada banyak hal yang menjadi pertimbangan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan saat ini memiliki 262 unit armada pengangkut sampah.

Namun, tidak semua dalam kondisi prima dan layak untuk mengangkut sampah.

"Memang jumlah armada kita sebenarnya kalau mengacu kepada anggaran memang kita dlh membutuhkan, karena anggaran terbatas. Yang laik operasi itu sekitar 200 (armada) kurang lebih, idealnya 400 (armada) lebih," ujar Soebiantoro, Senin (5/2/2024).

Untuk menutup kebutuhan operasional tersebut, pihaknya telah mengajukan penambahan 30 unit armada pengangkut sampah pada tahun ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved