Aksi Caleg Nyamar Jadi Kurir, Dapat Kode dari Didot, Antar Makanan ke Ibu Korban Pembunuhan di Bogor

Caleg Devara Putri Prananda rupanya mengendarai motor sendirian dari kostan menuju ke rumah wanita korban pembunuhan di Bogor.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani dan Ist
Caleg Devara Putri Prananda rupanya mengendarai motor sendirian dari kostan menuju ke rumah wanita korban pembunuhan di Bogor. 

Devara bergerak sesuai arahan dari Didot.

"(Didot) memberikan kode kepada Devara yang isinya hanya 'done'," kata Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.

Devara Putri kemudian langsung melajukan motor dari kosan ke rumah korban.

Sesampainya di rumah korban, Devara lalu menyerahkan sate kepada ibu korban.

Setelah itu ia pun kembali lagi ke kosannya kemudian bertemu dengan Didot.

Saat Devara mengirim sate, Didot menggunakan ponsel Indriana mengirim pesan pada ibunya.

Pesan itu seolah-olah korban meminta ibunya untuk memakan sate tersebut.

Padahal saat itu Indriana Dewi sendiri sudah meninggal dunia.

"Maksudnya untuk menghindari kecurigaan orangtua," kata Surawan lagi.

Setelah menjemput Devara di kostan, para pelaku kemudian membawa jasad Indriana berkeliling hingga ke Cirebon.

Bahkan selama 4 hari berkeliling, mobil yang mereka sewa sempat di-towing karena mogok.

Para pelaku kemudian memutuskan untuk membuang jasad Indriana karena sudah mulai mengeluarkan bau.

Sebelumnya, jasad Indriana disimpan dalam posisi duduk di jok belakang dan menggunakan masker.

Mereka membuat kesan seolah-olah korban sedang tidur.

"Kejadian sekitar pukul 21 lebih, tanggal 20 dieksekusi kemudian dibawa bermalam di Jakarta, selah itu dibawa ke Cirebon bermalam di sana sampai dengan dibawa ke Banjar itu sekitar 3 malam, baru dibuang ke sana sampai dengan tanggal 25 baru ditemukan di sana," papar Surawan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved