Ada 1.361 Kasus DBD, Kota Bogor Diingatkan Pj Gubernur Jabar Lakukan Gerakan Jumantik Lebih Masif
Empat kota/kabupaten dengan kasus DBD terbanyak, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Bogor.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengundang empat kota/kabupaten terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak dalam rapat Penanggulangan DBD di ruang rapat Manglayang, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (25/3/2024).
Empat kota/kabupaten dengan kasus DBD terbanyak, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Bogor.
"Kami mengarahkan kabupaten/kota untuk menekan penyebaran dan peningkatan kasus DBD dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan gerakan 3M plus dengan lebih masif," ujar Bey Machmudin.
Tak hanya itu, Bey sapaannya juga meminta kepala daerah untuk turun ke lapangan bersama masyarakat melakukan gerakan PSN dan 3M Plus, serta mempersiapkan petugas kesehatan sekaligus dengan alat rapid NS1 Dengue.
Karena alat rapid ini dapat mengetahui secara cepat seseorang itu terkena DBD atau tidak.
"Jadi yang kita tekankan dan fokuskan yakni menekan kematian dan menekan kasusnya. Data per hari ini di Jawa Barat ada 11.729 kasus DB dengan jumlah meninggal 105 orang," ujar dia.
Di tempat yang sama, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, di Kota Bogor dari Januari sampai Maret tercatat ada 1.361 kasus DBD dengan angka kematian DBD delapan orang.
Saat ini kasus DBD di Kota Bogor termasuk empat terbanyak di Jawa Barat, namun jika dibandingkan dengan 2023, angka kasus DBD di Kota Bogor menurun.
"Pj. Gubernur mengingatkan supaya gerakan PSN dan 3M Plus lebih masif lagi apalagi sekarang masuk musim pancaroba," ujar Syarifah.
Syarifah menuturkan, di musim pancaroba ini setiap harinya berubah-ubah, terkadang hujan lebat namun kemudian hari berikutnya kemarau.
Hal ini tentu akan menyebabkan adanya genangan air yang menjadi sarang bagi nyamuk Aedes Aegypti.
Meski di Kota Bogor memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik) satu rumah satu petugas, namun tetap harus ada kesadaran dari masyarakat untuk segera membersihkan jentik nyamuk.
"Apalagi katanya nyamuk Aedes Aegypti di musim ini memiliki kemampuan menggigit dua kali lebih banyak. Kami juga besok akan mengumpulkan kepala sekolah dan pondok pesantren agar bebersih jentik nyamuk, menghidupkan kembali UKS dan dokter anak karena pasien DBD didominasi anak-anak usia sekolah," kata dia.(*)
Cuaca Bogor Rabu 20 Agustus 2025: Siap-siap, BMKG Prediksi Puncak Bogor Bakal Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Pengumuman! JPO Paledang Bogor Ditutup Permanen Mulai Besok, Petugas Akan Bantu Warga Menyebrang |
![]() |
---|
Kronologi Munculnya Video Pungli di Kebun Raya Bogor, Bermula dari Rombongan Pasang Sound System |
![]() |
---|
Demo di Depan Balai Kota Bogor, Massa Tuntut Tender Pembangunan Stadion Pajajaran Dibatalkan |
![]() |
---|
Siap-siap! Dishub Bakal Tertibkan Angkot dan AKDP Kota Bogor Selama 5 Bulan, Sanksi Diterapkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.