Idul Fitri 2024

Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 2024, Begini Caranya Melihat Hilal, Bisa dengan Mata Telanjang

Untuk sidang isbat penentuan Idul Fitri 2024, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk melihat hilal.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Kompas.com
Kementerian Agama akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi untuk menentukan 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024. Lantas, bagaimana cara melihat hilal? 

Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri, masih menunggu keputusan sidang isbat.

Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers.

Untuk sidang isbat penentuan Idul Fitri 2024, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia.
Untuk sidang isbat penentuan Idul Fitri 2024, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. (Kompas.com)

Cara melihat hilal

Melansir kompas.comm, hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenamnya Matahari.

Hilal untuk menentukan awal bulan baru meliputi lengkungan bulan sabit paling tipis yang ada pada ketinggian rendah.

Posisi hilal berada di atas ufuk barat setelah matahari terbenam dan harus bisa diamati.

Untuk melihat hilal, ada 3 metode yang bisa dilakukan.

Metode pertama adalah menggunakan mata telanjang, tanpa alat bantu optik sama sekali.

Namun, melihat hilal dengan mata telanjang sangat susah dan riskan karena keterbatasan mata dan kemungkinan gangguan lingkungan atmosfer.

Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata.

Pengamatan visual dengan teleskop dapat memperkuat cahaya hilal yang tipis dan redup, sebab fungsi teleskop adalah mengumpulkan cahaya hilal yang redup.

Metode terakhir adalah dengan menggunakan alat optik terutama teleskop yang terangkai dengan sensor/ kamera.

Penggunaan teleskop dengan sensor atau kamera dapat memberikan gambar atau citra hasil olahan denyut elektronik yang disebut sebagai fenomena kasat–kamera.

Dari ketiga metode tersebut, yang paling populer adalah penggunaan metode mata telanjang dan mata yang dibantu oleh alat optik khususnya teleskop.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved