Kasus Vina Cirebon

Tinggal di Kosan, Hakim Eman Sulaeman Setiap Hari Jalan Kaki ke Kantor, LDR dengan Istri dan Anak

Bebasnya Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon tak terlepas dari hadirnya sosok pengadil satu ini.

Editor: Vivi Febrianti
Istimewa/tangkapan layar
Hakim Eman Sulaeman disorot dalam kasus Vina Cirebon yang menjerat Pegi Setiawan 

"Kadang dua minggu kalau lagi padat, kalau enggak padat ya seminggu. Jumat sore berangkat, Senin subuh udah di sini lagi,"  ujarnya.

Di Bandung Eman ternyata tinggal di kosan dekat tempatnya bekerja. Bukan tanpa alasan, hal itu karena rumah dinas penuh.

Kosan yang ditinggal Eman pun dibayar oleh pemerintah.

"Jumlah rumah dinas terbatas, paling 15 rumah dinas, hakimnya 40," cerita Eman.

Karena kosannya dekat, Eman pun setiap hari jalan kaki untuk bekerja.

"Jalan kaki aja, deket ada di belakang," katanya.

Eman Sulaeman kini memang tak pelak membuat keluarganya bangga setelah berhasil membebaskan Pegi.

Ayah Eman Sulaeman, Aneng (70), bercerita perjuangan putranya menjadi hakim tidak mudah.

Bahkan, pada awal karirnya, Eman kerap berutang.

"Awal-awal jadi hakim sering pinjam uang, Rp5 juta, Rp 3 juta, beda-beda, waktu pindah tugas kan uangnya engga langsung ada katanya," jelas Aneng.

Akan tetapi selama tujuh tahun terakhir ini, Eman sudah tidak pernah meminjam uang kepada orang tuanya.

"Sederhana anaknya, karena kita juga dari keluarga biasa saja. Saya juga kan cuman buka warung di rumah," kata Aneng.

Aneng mengungkapkan, sejak remaja dan masa sekolah tidak pernah banyak menuntut kepada orang tuanya. Baik itu membeli barang elektronik maupun sepeda motor.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sederhananya Eman Sulaeman, 20 Tahun Jadi Hakim Belum Punya Rumah dan Mobil, ke Kantor Jalan Kaki

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved