Pilwalkot Bogor 2024

Golkar Tak Gentar Diganggu Gerindra di Pilwalkot Bogor, Rusli Prihatevy Kokoh Jadi Pasangan Dedie

Golkar tak gentar diganggu gerindra di Pilwalkot Bogor 2024, Rusli Prihatevy Kokoh Jadi Pasangan Dedie Rachim

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram Rulis/Dedie/Ist
Golkar tak gentar diganggu gerindra di Pilwalkot Bogor 2024, Rusli Prihatevy Kokoh Jadi Pasangan Dedie Rachim 

Ia menerangkan ada banyak jalan terjal untuk menarik garis linier KIM pusat ke jenjang Pilkada.

"Semua ingin KIM utuh tapi mengutuhkan sampai daerah kan dinamis. Ada daerah tertentu tidak. Misalnya Golkar tidak dengan KIM atau Gerindra tidak dengan KIM, itu mulai muncul. Ada juga dari atas sampai tingkat kota bersama-sama. Beberapa daerah dinamsi. Karema sulit juga ada kearifan lokal yang harus kita ikuti," kata Samsul.

Selain itu Partai Golkar juga sangat menghitung pertimbangan kalah dan menang di Pilkada.

"Pertimbangan kalah menang harus dihitung juga. Golkar juga demikian," katanya.

Samsul Hidayat menegaskan Surat Keputusan mengusung Rusli Prihatevy sebagai pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim, sudah harga mati.

"Oh sudah (harga mati). Apapaun kondisinya SK kita sudah kepada Rusli," tegas Samsul Hidayat.

Sedangkan masalah KBM tetap atau meninggal Gerindra, menjadi keputusan Dedi Rachim dan Rusli Prihatevy.

"Kalau bicara koalisi kita serahkan ke Dedi Rachim dan Rusli yang nanti disampaikan kepada unsur pusat. Apakah koalisi ini akan tetap, bertambah atau berkurang itu kan bukan keputusan lokal tapi keputusan nasional DPP. semua partai sama," tutup Samsul.

Sebelumnya pengamat politik Universitas Djuanda Gotfridus Goris Seran berpendapat Partai Gerindra menjadi penggangu dalam Koalisi Bogor Maju.

"Gerindra boleh dikatakan faktor 'pengganggu' kenyamanan koalisi karena mengklaim diri sebagai partai pemenang Pilpres," kata Seran.

Keutuhan KBM saat ini, menurut Seran, tergantung pada kekompakan partai.

"Solidnya koalisi KBM yang mengusung Dedie-Rusli bergantung pada sikap politik mitra koalisi sendiri," katanya.

Bahkan menurut Seran, peta koalisi Pilkada Kota Bogor 2024 kini tergantung pada Partai Gerindra.

Jika KBM masih tetap menerima Gerindra dengan segala bargainingnya, maka tidak menutup kemungkinan Partai Golkar akan hengkang.

Betapa tidak, jika Gerindra berkukuh memasang kadernya sebagai calon Wali Kota Bogor di KBM, maka figur dari Golkar hanya bisa gigit jari.

"Jika KBM akomodir Gerindra yg ngotot tetap dapat posisi, maka Golkar hengkang," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved