Gelombang Protes ke Dedi Mulyadi, Menpar Bicara Investasi, Karyawan Hibisc Fantasy Bogor Tagih Janji

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Langkah tegas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membongkar objek wisata Hibisc Fantasy Puncak Bogor, menuai gelombang protes.

Sejumlah pihak menyayangkan pembongkaran objek wisata yang baru beroperasi pada Desember 2024 tersebut.

Tak tanggung-tanggung, pihak yang mengomentari pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor tak lain Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Dia menegaskan bahwa pembongkaran tempat wisata tidak boleh dilakukan secara sepihak.

Widi menekankan pentingnya menghormati legalitas usaha yang telah diurus sesuai ketentuan.

Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers bulanan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona pada Rabu, 19 Maret 2025, lalu.

Pernyataan tersebut juga sebagai respons atas pembongkaran sejumlah tempat wisata di kawasan Puncak Bogor.

"Menurut pandangan kami pembongkaran ini tidak boleh sebenarnya dilakukan secara sepihak, terlebih jika legalitas suatu usaha sudah diurus dengan sah,” ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com, Jumat (28/3/2025).

“Pembongkaran sepihak bisa menjadi sebuah insiden buruk bagi iklim investasi atau berusaha di Indonesia," kata Widi.

Lebih lanjut, Widi menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terjadi. 

Dia pun menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata akan terus memantau perkembangan terkait.

"Tapi tentunya kami selalu mengimbau bahwa pelaku usaha wajib memastikan legalitas usaha mereka masing-masing," tambahnya.

Tuntutan gaji

Sementara itu, gelombang protes pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor juga datang dari eks karyawan.

Karyawan Hibics Fantasy Puncak Bogor mengaku kecewa terhadapt Dedi Mulyadi.