Kisah Butet 2 Bulan Dirantai Bos Taman Safari karena Hamil, Anak Diambil, Dilatih Jadi Pemain Sirkus

Kisah Butet 2 Bulan Dirantai Bos Taman Safari karena Hamil, Anak Diambil, Dilatih Jadi Pemain Sirkus

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook Adi W Gunawan/Youtube Forum Keadilan TV
KISAH BUTET MANTAN PEMAIN SIRKUS - Kisah Butet 2 Bulan Dirantai Bos Taman Safari karena Dihamili Pacar, Anaknya Diambil Dilatih Jadi Pemain Sirkus 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Butet menceritakan soal penyiksaan yang dilakukan bos Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang.

Ia mengaku dirantai selama dua bulan lamanya di karavan.

Bahkan Butet juga dipisahkan dari anaknya.

Para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) membuat pengakuan tentang perbudakan selama bekerja.

Kuasa hukum mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia (TSI), Muhammad Sholeh mengatakan kejadian penyiksaan pada tahun 90an.

Kliennya, Vivi dan Butet berhasil kabur pada tahun 1994 dan 1997.

Pada tahun itu pula Komnas HAM juga sudah memberikan rekomendasi bahwa telah terjadi eksploitasi.

"1997 saat Vivi lari dari Taman Safari Indonesia (Bogor) akhirnya sampai Semarang, bertemua Prof Muladi saat itu menjabat anggota Komnas HAM. 1997 Komnas HAM turun ke lapangan sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa ada pelanggaran disitu, eksploitasi anak, anak tidak mendapat pendidikan, penyiksaan, sayangnya rekomendasi itu hanya menjadi macan kertas," kata Sholeh dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Forum Keadilan TV.

Sedangkan Butet, kata Sholeh pernah disiksa karena ketahuan pacaran.

Pasalnya selama menjadi pemain sirkus, mereka sama sekali tidak diizinkan menjalin komunikasi dengan pihak luar.

"Ibu Butet ini, pacaran sampai hamil," kata Sholeh.

Butet bercerita saat itu ia disiksa Frans Manansang, satu dari dua bos Taman Safari Indonesia.

"Saya waktu itu yang paling sering itu Frans Manansang, itu paling sering banget," kata Butet dengan suara bergetar.

Ia mengaku disiksa karena melakukan kesalahan yakni berpacaran dengan karyawan.

"Saat itu saya memang melanggar. Di Oriental Circus Indonesia gak boleh berhubungan dengan orang luar. Waktu latihan pun kita dipukul itu tendanya tertutup. Jadi tidak ada orang lain tahu," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved