Tewaskan 11 Orang, Tambang di Cirebon Pernah Disidak Dedi Mulyadi, Jadi Bencana Usai Tetap Bandel

Tambang yang longsor hingga menewaskan 11 orang di Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon rupanya pernah didatangi Dedi Mulyadi.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase IG Dedi Mulyadi, Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
LONGSOR DI CIREBON - Tambang yang longsor hingga menewaskan 11 orang di Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon rupanya pernah didatangi Dedi Mulyadi. 

"Tentunya warga itu sedang bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pekerjaannya diancam bahaya dan ini sebetulnya menjadi penanggung jawab pengelola tambang," kata Dedi.

"Semoga keluarganya diberikan ketabahan dan yang meninggal diterima iman Islamnya diampuni segala dosanya," sambung Dedi.

Atas kejadian ini, kata Dedi, tambang galian C tersebut kini terancam ditutup selamanya.

"Selanjutnya dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan kepala SDM dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas, perusahaan itu ditutup untuk selamanya," tegas Dedi Mulyadi.

Tewaskan 11 Orang

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, menginformasikan korban meninggal akibat bencana longsor di area tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon sudah mencapai 11 orang.

“Yang sudah ditemukan ada 11 orang yang meninggal dunia dan 12 orang yang dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya sudah kembali ke rumahnya,” ujar Sumarni, Jumat (30/5/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi awal, masih ada delapan orang lainnya yang diduga masih tertimbun material longsor

Namun, data tersebut masih perlu diklarifikasi lebih lanjut.

Proses evakuasi masih berlangsung melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan. 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengaku telah memberi peringatan keras kepada pengelola tambang jauh sebelum longsor terjadi.

“Ini adalah sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Kami dari Dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali,” kata Bambang.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya bersama kepolisian setempat bahkan telah memasang garis polisi sebelum kejadian ini.

“Tetapi ya bandel,” jelas dia.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved