Kisah Wawan Setiawan, Pengayuh Becak Berkaki Satu di Yogyakarta, Tidur di Becak Demi Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawan Setiawan saat berada di dalam becak menunggu penumpang di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Becaknya pun sama sekali tidak dimodifikasi.

Kisah Hera, Anak Pengayuh Becak, Lulus S2 ITB Hanya 10 Bulan, Langsung Diminta Jadi Dosen Untirta

"Kalau ngayuh becak dengan satu kaki. Ya berat, tapi tidak masalah, karena sudah terbiasa mas," ujar Wawan Setiawan.

Meski mengayuh dengan satu kaki, Wawan mengaku mengaku masih sanggup untuk mengantar dua penumpang sekaligus.

Bahkan, ia mampu membawa penumpang saat melintas jalan menanjak di Kota Yogyakarta.

Jokowi dan Iriana Naik Becak Hadiri Kampanye di Pelabuhan Perikanan Cirebon

Profesi sebagai tukang becak ini ditekuninya sejak 1990.

Sebelum di Yogya, Wawan menarik becak di Magelang, Jawa Tengah.

Tidur di Becak

Wawan Setiawan memutuskan menjadi tukang becak, karena tidak ada pilihan lain.

Sebagai kepala keluarga, ia harus memenuhi kebutuhan hidup.

Terlebih, saat ini ia harus menghidupi istri dan anaknya yang berusia 2 tahun.

Selain itu, dirinya juga harus membayar rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama keluarga.

Wawan Setiawan mengayuh becak dengan satu kaki. (Kompas.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Wawan mengontrak di daerah Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Setiap bulan, wawan harus membayar sewa Rp 600.000.

"Prinsip saya satu, bekerja apapun asal tidak merugikan orang lain," kata Wawan.

Setiap hari, dari pagi sampai siang hari, Wawan mangkal di seberang TBY.

Halaman
1234

Berita Terkini