Fakta Baru Pak RT Bacok Warganya Hingga Tewas, Tak Ada Warga Yang Menolong, Sosok Korban Terungkap

Penulis: Damanhuri
Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka pembacokan AS alias Kolay (43) di Mapolsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (20/11/2020)

Pak RT Kolay mengaku sudah gelap mata hingga melakukan perbuatan nekat membacok warganya sendiri hingga tewas.

"Saya kurang tahu (mengapa bisa membacok), udah gelap, enggak (emosi), khilaf korban berulang kali bikin ulah, udah saya peringati kaya begitu lagi begitu lagi," terangnya mengutip Tribun Jakarta.

Baca juga: Pertengkaran Malam Jumat Berujung Maut, Pengantin Baru Tewas Ditangan Suaminya Sendiri

Ilustrasi Tewas (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Kolay, kejadian pembacokan itu belangsung sekejap ketika ia khilaf dengan aktivitas korban.

"Yang saya ingat hanya empat (kali bacokan), di tangan, punggung sama kepala, setelah itu saya enggak tahu enggak ingat apa-apa," ungkapnya di Mapolsek.

Gara-gara Ngukur Tanah

AS yang biasa disapa Kolay itu mengaku geram dengan tingkah korban.

Usai membunuh warganya dengan golok, AS langsung menyerahkan diri ke polisi.

Kapolsek Pondok Gede, Kompol Jimmy Martin Simanjuntak mengatakan ketua RT berinisial AS yang membacok seorang pria hingga tewas sudah menyerahkan diri ke polisi.

AS menyerahkan diri ke Pos Polisi Jatisampurna sambil membawa golok yang digunakan membacok korban.

"Pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi sesaat setelah membacok korban. Pertama ke pos polisi lalu dibawa ke Polsek Pondok Gede untuk diproses," kata Jimmy saat dihubungi, Jumat (20/11/2020).

Jimmy pun menceritakan kronologi pembacokan yang dilakukan AS kepada pria berinisial MM.

Semua bermula ketika AS sedang membagikan sembako kepada warganya.

Saat membagi sembako, AS mendapatkan telepon dari seorang teman yang memberitahu bahwa ada sekelompok orang sedang mengukur tanah.

"Temannya telepon sambil berkata 'Te ada yang lagi ngukur tanah sebelah selatan pabrik tahu sudah ijin RT belum'," kata Jimmy melansir Kompas.com.

Mendengar berita itu, AS pun langsung bergegas menuju lokasi tanah yang tengah diukur kelompok orang tersebut di kawasan Jalan Nilam, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Halaman
1234

Berita Terkini