Info UMKM Bogor

Bertahan Puluhan Tahun, Pabrik Tahu Enak Bogor Tetap Pakai Metode Tradisional dan Bahan Alami

Di Bogor, Pabrik Tahu Enak telah bertahan puluhan tahun dengan metode tradisional dan bahan alami, menghasilkan tahu berkualitas yang tetap otentik.

Editor: Tsaniyah Faidah
Riga Fasya Dwi Jamaludin/Politeknik Negeri Jakarta
UMKM BOGOR - Pabrik Tahu Enak di Kota Bogor yang masih mempertahankan metode pembuatan tradisional dan bahan alami sejak 25 tahun yang lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT – Di tengah menjamurnya UMKM di Kota Bogor, sebuah pabrik tahu sederhana tetap teguh bertahan sejak awal 2000-an.

Pabrik tersebut adalah Tahu Enak, yang berlokasi di Jalan Cibalagung, Pasir Jaya RT.01/RW.05, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Dari luar, bangunannya tampak sederhana, namun di dalamnya tersimpan proses produksi yang menekankan kualitas.

Aristia, pemilik Pabrik Tahu Enak, awalnya membuka usaha dengan mengontrak pabrik tahu di lokasi lain. 

Namun ketika pabrik itu kembali diambil alih oleh pemilik asli, Aris memutuskan untuk membangun pabrik tahu sendiri.

Bahan baku utama yang digunakan adalah kedelai, kunyit, dan garam.

UMKM BOGOR - Proses produksi Tahu Enak Pak Aris yang masih tradisional dan menggunakan bahan-bahan alami.
UMKM BOGOR - Proses produksi Tahu Enak Pak Aris yang masih tradisional dan menggunakan bahan-bahan alami. (Riga Fasya Dwi Jamaludin/Politeknik Negeri Jakarta)

Kunyit dipilih sebagai pewarna alami karena lebih disukai masyarakat dan tidak menimbulkan efek samping.

Saat ini, produksi mencapai sekitar dua kuintal, meski dulunya pernah lebih banyak.

“Kunyit itu lebih bagus karena alami, terus lebih disukai sama masyarakat, dan tidak ada efek sampingnya,” ujar Aris saat ditemui di lokasi produksi.

Di era modern, banyak pabrik beralih ke energi praktis, tetapi Aris tetap mempertahankan tungku kayu untuk proses pemanasan.

Menurutnya, metode tradisional ini adalah kunci keberlanjutan usaha.

“Kami tetap mempertahankan cara tradisional karena bahan bakunya masih tersedia. Kalau pakai bahan lain, belum tentu bisa. Tapi ini limbah kayu kering yang sudah ditampung,” jelas Aris.

Proses produksi tahu cukup panjang.

Biji kedelai direndam selama beberapa jam untuk melunakkan, kemudian diremas hingga sari-sarinya keluar.

Sari kedelai disaring untuk memisahkan ampas, lalu dipanaskan hingga mendidih sebelum dicetak menjadi tahu.

Baca juga: Intip Proses Pembuatan Mi di Pabrik Mie Lie, Warisan Kuliner Legendaris dari Kota Bogor Sejak 1937

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved