Atap Sekolah Ambruk
Kesaksian Siswa SMKN 1 Gunungputri Bogor Saat Atap Kelas Mendadak Ambruk, Diawali Suara Retakan
Salah satu siswa, Yudis, mengaku bahwa saat itu dia dan teman-temannya sudah akan persiapan pulang usai menjalani kegiatan sekolah.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Siswa yang selamat dalam insiden atap bangunan kelas ambruk di SMKN 1 Gunungputri, Kabupaten Bogor menceritakan detik-detik kejadian yang kejutkan para siswa itu.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (3/11/2025) sekitar 14.00 WIB.
Saat itu hujan deras disertai angin melanda wilayah Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Salah satu siswa, Yudis, mengaku bahwa saat itu dia dan teman-temannya sudah akan persiapan pulang usai menjalani kegiatan sekolah.
"Hujan gede di luar, hujan angin, petir, saya sama temen-temen saya nih di dalem kelas," kata Yudis kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).
"Lagi nunggu persiapan pulang sama hujan reda," katanya.
Suara petir turut menyertai hujan deras yang disertai angin kencang tersebut.
"Terus ada suara petir kan, saya lihat ke luar, terus masuk lagi main HP tiduran," katanya.
Setelah itu, kejadian tak terduga terjadi menimpa para siswa setelah mendengar suara seperti retakan.
"Terus ada suara keretek-keretek gitu, saya kirain petir, saya bangun, pas lihat ke atas ternyata langsung roboh semua," kata Yudis.
Saat itu, kata dia, di kelasnya ada sekitar 20 siswa.
Hampir semuanya tertimpa material atap yang ambruk.
"Kondisi temen-temen ada yang bocor, lecet, luka-luka," kata Yudis.
Diketahui, atap ambruk di SMKN 1 Gunungputri ini terjadi di sebuah bangunan yang di dalamnya ada total lima kelas ditempati siswa kelas XI dan XII.
Namun saat itu tidak semua siswa sedang berada di kelas karena sebagian ada yang masih belum menyelesaikan kegiatannya di tempat lain.
Hal ini dijelaskan oleh Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri dan Masyarakat SMKN 1 Gunungputri, Karyadi.
Sebelum atap kelas ambruk, kata dia, ada pohon yang tumbang menimpa atap kelas tersebut.
"Itu hujan besar dan ada angin ya, di saat kondisi itu tepatnya di jam 14.40 kejadian pohon jatuh nimpa atap," kata Karyadi.
Setelah itu, atap kelas ambruk merembet hingga total yang terdampak kerusakan ada lima kelas.
"Untuk di lima lokal (kelas) ruang ini, posisi satu kelas sedang praktik di bengkel, dan alhamdulillah di satu ruangan yang parah itu, anak-anak kami sedang tidak ada di tempat," katanya.
Baca juga: Bangunan Ambruk SMKN 1 Gunungputri Rupanya Dibangun Pada 2003, Atapnya Diganti Tahun 2015
"Sedangkan yang empat kelas itu sebagian sedang melaksanakan kegiatan pemeriksaan gratis di Puskesmas, sehingga di kelas itu tidak semua hadir full di kelas," ujar Karyadi.
Para siswa yang luka-luka akibat tertimpa atap ambruk itu tercatat berjumlah 41 orang.
Beruntung, hampir semua siswa yang terdampak ini hanya mengalami luka ringan.
Berdasarkan perkembangan terbaru yang disampaikan Bupati Bogor Rudy Susmanto pada Selasa (4/11/2025) siang, masih ada tiga siswa yang masih dirawat di rumah sakit.
"Kurang lebih ada 41 siswa-siswi yang menjadi korban. Dari 41 tersebut, 36 luka ringan dan langsung kembali ke rumahnya masing-masing setelah ditangani secara medis," katanya.
"Ada lima siswa-siswi yang kemarin sempat dirawat inap, dua diantaranya sudah kembali pulang, masih tiga yang dirawat, dan kondisinya cukup baik, dan insya Allah dalam waktu dekat sudah bisa kembali ke rumah," ungkap Rudy Susmanto.
| Cerita Jakaria Asal Menteng Bogor Sang Pembuat Miniatur Kereta Api, Digemari Anak-Anak Sampai Dewasa |
|
|---|
| Senyum Sumringah Tetangga Prabowo di Bogor, Dapat Bantuan Setelah 12 Tahun Tinggal di Rumah Panggung |
|
|---|
| Tinjau Kelas Ambruk di SMKN 1 Gunungputri, Bupati Bogor Evaluasi Sekolah Lain yang Atapnya Mirip |
|
|---|
| Halte Bisikita di Jembatan Merah Bogor Jadi Pangkalan Angkot, Anggota DPRD Minta Dishub Tegas |
|
|---|
| Kunjungan Kantor Imigrasi Bogor, Kepala Kanwil Dirjen Imigrasi Jabar Lakukan Penanaman Hidroponik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.