Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Warga Gotong Jenazah Terobos Sungai di Tanjungsari Bogor, Akui Mayatnya Hampir Hanyut

Saat hari pemakaman dilakukan, aliran air Sungai Cimapag sebenarnya masih belum normal, namun warga tetap nekat menerobos sungai tersebut.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Pak RW Osim ketika menunjukan lokasi warga gotong jenazah seberangi sungai tanpa jembatan di Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jumat (7/11/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor menceritakan bagaimana ngerinya menggotong jenazah dengan menyeberangi sungai tanpa jembatan yang videonya viral di media sosial.

Video yang viral tersebut diketahui terjadi pada 5 November 2025 pagi saat warga hendak memakamkan warga yang meninggal dunia.

Pemakaman itu bahkan sempat ditunda selama sekitar satu hari karena aliran Sungai Cimapag yang harus dilintasi meluap imbas hujan yang mengguyur.

Saat hari pemakaman dilakukan, aliran air Sungai Cimapag sebenarnya masih belum normal, namun warga tetap nekat menerobos sungai tersebut.

Sebab jenazah sudah harus segera dimakamkan setelah sempat didiamkan selama sekitar satu hari sebelumnya.

Ketua RW setempat, Osim, dirinya juga mengaku ikut dalam pemakaman di video viral tersebut.

Dia mengatakan bahwa sebenarnya warga sudah biasa sejak puluhan tahun menerobos aliran sungai ketika melakukan pemakaman tanpa menggunakan jembatan.

Namun pada hari itu seperti yang di video viral, situasinya agak berbeda.

"Udah biasa, kalau airnya lagi surut mah gak jadi masalah, kalau seperti kemarin kan hampir hanyut mayatnya," kata Amin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (7/11/2025).

Amin mengatakan bahwa biasanya saat menyeberangi Sungai Cimapag tersebut, kedalaman air hanya sekitar setinggi betis orang dewasa.

Namun saat menggotong keranda mayat saat pemakaman warga kemarin, kedalaman air sungai sampai sepinggang orang dewasa.

Osim menjelaskan bahwa keranda mayat yang digotong itu nyaris hanyut karena warga yang menggotong terpeleset di bebatuan dasar sungai.

"Terpeleset licin kan itu, hampir jatuh (mayatnya) pas mau nyeberang, pas pinggir sungainya, gak kelihatan kan dasarnya, dasarnya kan cadas, licin," kata Osim.

Beruntung saat itu, warga berhasil membawa jenazah menyeberangi sungai untuk dimakamkan.

Namun ada warga yang hanyut cangkulnya ketika menyeberang saat ikut pemakaman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved