Kuliner Bogor
Renyah di Luar, Lembut di Dalam! Pisang Goreng Ameng Hadirkan Cita Rasa Pontianak di Bogor
Meski sudah puluhan tahun berjalan, cita rasa dan cara pengolahannya tetap dipertahankan seperti dulu.
Rasa manis alami dari pisang berpadu pas dengan gurih tepungnya. Teksturnya ringan tapi mengenyangkan.
Dari segi harga, Pisang Goreng Ameng tetap menjaga agar produknya bisa dinikmati semua kalangan.
Pisang kepok dibanderol Rp6.000 per buah, sedangkan pisang tanduk Rp7.000.
Selain pisang goreng, kedai ini juga menjual berbagai makanan khas lain seperti choipan Pontianak dengan isian bengkuang dan ebi, tape singkong, manisan pala, hingga telur asin Brebes.
Semua menu dijual dengan harga mulai Rp6.000 hingga Rp75.000.
“Biasanya orang beli choipan sekalian sama pisangnya. Katanya biar sekalian ngerasain cita rasa Pontianak yang lengkap,” ujar Kalpari.
Setiap harinya, Pisang Goreng Ameng buka mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Pada akhir pekan, biasanya dibuka lebih pagi karena banyak pengunjung dari luar kota.
Meski banyak kuliner baru bermunculan, Pisang Goreng Ameng tetap punya tempat di hati pelanggan setianya.
“Ada yang bilang harganya agak tinggi, tapi setelah dicoba baru tahu bedanya. Semua dibuat dari bahan berkualitas dan digoreng langsung tanpa ditumpuk lama. Dulu pisang goreng seperti ini disebut makanan bangsawan di Pontianak,” tutur Kalpari.
Pisang Goreng Ameng tidak hanya dikenal di Bogor saja, tapi juga sudah membuka cabang di Jakarta.
“Harapannya ke depan semoga bisa semakin ramai lagi. Tantangan ekonomi memang berat, tapi kami percaya kalau tetap jaga rasa dan pelayanan, orang pasti akan datang,” ujarnya.
Dengan aroma harum yang khas, tekstur renyah yang tahan lama, dan rasa manis alami dari pisangnya, Pisang Goreng Ameng menjadi pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin menikmati kuliner tradisional berkualitas.
Cocok dijadikan sebagai teman ngopi di pagi hari, camilan sore bersama keluarga, atau buah tangan khas Bogor yang membawa cita rasa khas Pontianak.
(Revani Meiliana/Politeknik Negeri Jakarta)
| Nemu Harta Karun di Gang Sempit Bogor, Sate Pak Rebing Tawarkan Cita Rasa Legendaris Sejak 1942 |
|
|---|
| Eksis Sejak 1980-an, Ini Rahasia Doclang Pak Odik di Bogor yang Bikin Pelanggan Balik Lagi |
|
|---|
| Murah Banget! Nasi Uduk Kaum 58 di Bogor Harganya Cuma Rp3 Ribuan, Ternyata Warisan dari Tahun 1890 |
|
|---|
| Masih Eksis Sejak Tahun 1974, Kanung Bogor Tawarkan Roti Konde Legendaris yang Bikin Nostalgia |
|
|---|
| Martabak Kiki: Legenda Bogor Sejak 1981, Rasa Klasiknya Bikin Presiden Sejak Era Gus Dur Jatuh Cinta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/pisang-goreng-ameng-di-suryakencana.jpg)