Kuliner Bogor

Renyah di Luar, Lembut di Dalam! Pisang Goreng Ameng Hadirkan Cita Rasa Pontianak di Bogor

Meski sudah puluhan tahun berjalan, cita rasa dan cara pengolahannya tetap dipertahankan seperti dulu.

Editor: Tsaniyah Faidah
Revani Meiliana/Politeknik Negeri Jakarta
KULINER BOGOR – Pisang Goreng Kalimantan Ameng di Jalan Suryakencana, Bogor, tampak menggoda dengan balutan tepung renyah berwarna keemasan. Digoreng hingga garing dan harum, camilan legendaris ini tetap mempertahankan cita rasa otentik sejak 1948. 

Rasa manis alami dari pisang berpadu pas dengan gurih tepungnya. Teksturnya ringan tapi mengenyangkan.

Dari segi harga, Pisang Goreng Ameng tetap menjaga agar produknya bisa dinikmati semua kalangan.

Pisang kepok dibanderol Rp6.000 per buah, sedangkan pisang tanduk Rp7.000.

Selain pisang goreng, kedai ini juga menjual berbagai makanan khas lain seperti choipan Pontianak dengan isian bengkuang dan ebi, tape singkong, manisan pala, hingga telur asin Brebes.

Semua menu dijual dengan harga mulai Rp6.000 hingga Rp75.000.

“Biasanya orang beli choipan sekalian sama pisangnya. Katanya biar sekalian ngerasain cita rasa Pontianak yang lengkap,” ujar Kalpari.

KULINER BOGOR – Suasana depan kedai Pisang Goreng Kalimantan Ameng, tampak aktivitas pegawai yang tengah menyiapkan aneka gorengan khas. Deretan pisang tanduk, ubi madu, serta wadah berisi sambal rujak dan pelengkap lainnya tertata rapi.
KULINER BOGOR – Suasana depan kedai Pisang Goreng Kalimantan Ameng, tampak aktivitas pegawai yang tengah menyiapkan aneka gorengan khas. Deretan pisang tanduk, ubi madu, serta wadah berisi sambal rujak dan pelengkap lainnya tertata rapi. (Revani Meiliana/Politeknik Negeri Jakarta)

Setiap harinya, Pisang Goreng Ameng buka mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

Pada akhir pekan, biasanya dibuka lebih pagi karena banyak pengunjung dari luar kota.

Meski banyak kuliner baru bermunculan, Pisang Goreng Ameng tetap punya tempat di hati pelanggan setianya.

“Ada yang bilang harganya agak tinggi, tapi setelah dicoba baru tahu bedanya. Semua dibuat dari bahan berkualitas dan digoreng langsung tanpa ditumpuk lama. Dulu pisang goreng seperti ini disebut makanan bangsawan di Pontianak,” tutur Kalpari.

Pisang Goreng Ameng tidak hanya dikenal di Bogor saja, tapi juga sudah membuka cabang di Jakarta.

“Harapannya ke depan semoga bisa semakin ramai lagi. Tantangan ekonomi memang berat, tapi kami percaya kalau tetap jaga rasa dan pelayanan, orang pasti akan datang,” ujarnya.

Dengan aroma harum yang khas, tekstur renyah yang tahan lama, dan rasa manis alami dari pisangnya, Pisang Goreng Ameng menjadi pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin menikmati kuliner tradisional berkualitas.

Cocok dijadikan sebagai teman ngopi di pagi hari, camilan sore bersama keluarga, atau buah tangan khas Bogor yang membawa cita rasa khas Pontianak.

(Revani Meiliana/Politeknik Negeri Jakarta)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved